Langsung ke konten utama

Melihat Keinginan dari Jauh

Pernah merasa keinginan terus mengejar kamu? Ki Ageng Suryamentaram punya trik jitu buat ngatasin itu: nyawang karep. Apa sih nyawang karep? Sederhananya, ini tentang memberi jarak pada keinginan kita. Bayangin keinginanmu seperti bola yang berlari ke arahmu. Alih-alih mengejarnya, coba berdiri dan amati dari jauh.

Menurut Ki Ageng, keinginan itu sering bikin kita gak bisa mikir jernih. Dengan nyawang karep, kita diajak buat jadi penonton dari keinginan kita sendiri. Misalnya, pas lagi pengen banget beli gadget baru, coba tarik napas, tenangkan diri, dan lihat keinginan itu seperti kamu lihat orang lain pengen sesuatu. Apakah bener-bener penting? Atau cuma karena iklan keren? Ini bikin kita gak langsung hanyut sama nafsu.

Jadi gimana caranya? Pas lagi ngerasa keinginan itu muncul, bayangin kamu lagi di atas gunung, ngelihat lembah di bawah. Lembah itu keinginanmu. Dari situ, kamu bisa lihat dengan lebih jelas tanpa terlibat langsung. Menurut Ki Ageng, “Ketika kita nyawang, kita berdiri di luar keinginan kita.” Jadi kita gak langsung kepancing buat memenuhi keinginan itu. Ini bikin kita lebih bijak dan gak gampang kebawa arus nafsu.

Kenapa ini penting? Soalnya, kalau kita terus-terusan ngejar keinginan, kita bisa capek sendiri dan malah kehilangan arah. Dengan nyawang karep, kita belajar buat tenang dan ngerti mana yang bener-bener penting. Kita gak cuma jadi lebih bijak, tapi juga lebih damai, karena gak terikat sama nafsu yang gak ada habisnya.

Jadi, kalau kamu lagi dikejar-kejar sama keinginan, coba deh kasih jarak. Lihat dari jauh, amati, dan pikirin lagi. Siapa tahu, kamu bisa nemuin bahwa kebahagiaan sebenarnya bukan dari ngejar keinginan itu, tapi dari ngerti dan menerima diri sendiri.

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...