Langsung ke konten utama

Sekulerisme dalam Islam

Nurcholish Madjid, yang lebih dikenal sebagai Cak Nur, menonjol sebagai salah satu pemikir Muslim yang mempopulerkan gagasan sekularisme dalam konteks Islam Indonesia. Dalam pandangannya, sekularisme bukanlah penolakan terhadap agama, melainkan upaya untuk memisahkan kekuasaan agama dari politik guna menciptakan masyarakat yang adil dan rasional. “Sekularisme dalam Islam bukan berarti mengabaikan agama, tetapi menjadikan agama sebagai nilai-nilai moral yang memandu kehidupan, bukan sebagai alat kekuasaan,” tulisnya dalam *Islam, Kemodernan, dan Keindonesiaan*.

Bagi Cak Nur, pentingnya sekularisme terletak pada upayanya untuk menjaga kesucian agama dari kontaminasi politik. Dengan memisahkan urusan agama dari pemerintahan, masyarakat dapat memastikan bahwa kebijakan publik didasarkan pada alasan yang rasional dan adil bagi semua, bukan hanya bagi satu kelompok agama tertentu. Sekularisme, menurutnya, adalah tentang melindungi agama dari korupsi politik dan menjaga pluralisme dalam masyarakat.

Cak Nur menggambarkan sekularisme sebagai jalan untuk menghargai keragaman dan memperkuat demokrasi. “Dalam masyarakat yang sekular, semua orang memiliki kebebasan untuk menjalankan keyakinannya tanpa paksaan, dan ini menciptakan dasar yang kuat untuk kebersamaan,” katanya, menggambarkan visinya tentang masyarakat di mana nilai-nilai Islam dapat berperan dalam kehidupan pribadi tanpa mengganggu hak orang lain.

Reflektif terhadap masa kini, gagasan Cak Nur mengundang kita untuk merenungkan bagaimana nilai-nilai agama dapat memandu moral tanpa mendominasi struktur pemerintahan. Sekularisme ala Nurcholish Madjid bukan sekadar konsep akademis, melainkan sebuah peta jalan untuk mencapai harmoni antara agama dan negara dalam dunia yang semakin kompleks. Ide-ide ini menantang kita untuk mempertimbangkan kembali bagaimana kita memandang hubungan antara iman dan kekuasaan, menawarkan perspektif bahwa pemisahan keduanya dapat memperkuat satu sama lain.

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...