Langsung ke konten utama

Parfum dan Kenangan

Seperti parfum, peristiwa itu meninggalkan jejak yang tak terlihat namun terasa, menyusup ke dalam diri dan tak akan pernah hilang. Ketika kita berjalan di antara kenangan, aromanya menyelinap tanpa permisi, membangkitkan kembali luka dan cinta yang pernah menghiasi hari-hari kita. Setiap wangi adalah bisikan lembut dari masa lalu, membawa kita kembali pada saat-saat yang sudah berlalu, namun tetap hidup dalam ingatan.

Jejak itu, seperti aroma yang halus namun kuat, merasuk ke dalam lubuk hati, meninggalkan noda tak kasat mata yang tak mungkin terhapus oleh waktu. Kita mungkin tak melihatnya, tapi jejak itu tetap ada, mengikat jiwa kita pada sesuatu yang tak lagi nyata. Begitulah kenangan bekerja, menjelma menjadi bayang-bayang abadi, yang meski tak terlihat oleh mata, selalu dapat kita rasakan dengan sepenuh hati. Tanpa jejak itu, kita hanyalah diri yang kosong, berjalan di dunia tanpa arah yang jelas.

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...