Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Motivasi

Hidup dalam Pertanyaan-Pertanyaan

Kalau hidup itu jalan tol, mungkin semua orang sudah cepat sampai ke tujuan tanpa capek. Sayangnya, hidup lebih mirip jalan kampung: berliku, berlubang, kadang mendaki, kadang terperosok. Kadang kita merasa sedang di atas angin, besoknya malah dihantam kenyataan. Seperti kata Heraclitus, “Satu-satunya yang tetap adalah perubahan.” Saya pernah punya teman semasa sekolah, yang dulu kalau bercita-cita mau jadi Penyanyi terkenal. Sekarang? Ia lebih bahagia jadi barista di kafe kecil. Bukan karena gagal, tapi karena hidup mengajaknya berbelok. Begitulah hidup: siapa pun bisa berubah, bahkan orang yang paling kita kira akan tetap sama. Kehidupan itu misteri. Kita bisa merancang rencana A sampai Z, tapi hidup suka iseng membelokkan arah ke huruf lain yang bahkan tak kita kenal. Banyak yang merasa aneh saat dulu bercita-cita besar, kini cukup puas menikmati hal-hal kecil. Ada juga yang dulunya santai, kini sibuk mengejar sesuatu yang bahkan dirinya pun belum benar-benar paham. Contohnya say...

Belajar Bersyukur dari Perasaan Minder

Pernah merasa minder karena gaji pas-pasan dan karier yang tertinggal jauh dari teman-teman? Jangan khawatir, Anda tidak sendiri. Saya juga pernah merasakan hal yang sama. Teman-teman saya sudah pada naik jabatan, punya mobil baru, sementara saya masih berkutat dengan motor butut dan gaji yang lebih sering habis sebelum tanggal tua. Saya ingat suatu hari, ketika sedang nongkrong di warung kopi bersama teman-teman lama. Mereka bercerita tentang perjalanan bisnis ke luar negeri, mobil baru, dan rumah yang baru saja direnovasi. Saya hanya bisa tersenyum sambil menyeruput kopi, berusaha menyembunyikan rasa minder yang menggelegak di dada. Rasanya seperti anak ayam kehilangan induk. Namun, di balik semua itu, saya mulai berpikir, kenapa harus minder? Minder muncul karena kita sering membandingkan apa yang kita punya dengan apa yang orang lain miliki. Padahal, hidup ini bukan kompetisi siapa yang paling kaya atau siapa yang paling sukses. Hidup ini tentang bagaimana kita bisa menikmati dan b...

Menahan Diri dengan Puasa

Puasa adalah salah satu praktik keagamaan yang sangat kaya akan nilai-nilai moral dan spiritual. Dalam Islam, puasa tidak hanya berarti menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari segala bentuk hawa nafsu dan perilaku negatif. Menahan diri dari hawa nafsu, keinginan yang membawa petaka, dan ambisi yang berlebihan adalah bagian penting dari esensi puasa. Praktik ini bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang membentuk karakter dan memperbaiki diri. Hawa Nafsu dan Keinginan yang Membawa Petaka Hawa nafsu adalah dorongan batin yang sering kali mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau berlebihan. Hawa nafsu bisa berupa keinginan untuk makan berlebihan, amarah yang tidak terkendali, atau keinginan materialistik yang berlebihan. Semua ini dapat membawa petaka dalam kehidupan seseorang. Sebagai contoh, keinginan untuk mendapatkan kekayaan dengan cara yang tidak halal dapat menghancurkan integritas dan membawa dampak buruk bagi individu dan ...

Menapaki Impian dengan Realitas

Impian diciptakan sebaiknya melampaui zaman dan membaca banyak kemungkinan. Jangan hentikan impian dengan pesimisme sebab ketidakmungkinan itu tentang kurangnya ketangkasan dalam menanggapi kesempatan dan peluang. Menapaki realitas artinya kita memiliki kemampuan untuk melihat kenyataan di depan mata dan menginjakkan kaki ke bumi. Tujuan dari menapaki realitas yakni agar kita tidak terlalu berlebihan dalam berkhayal serta menyesuaikan diri dengan kapasitas diri. Memadukan antara impian dan realitas dapat melahirkan percaya diri karena kita sudah mengukur dir dan punya perencanaan dengan banyaj kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan. Menapaki impian dengan realitas membuat kita tidak terjebak dengan ambisi dan hawa nafsu yang tidak terkendali. Benar bahwa impian yang kita punya optimis dapat digapai dengan segenap kemampuan yang dipunya namun juga harus menyesuaikan diri dengan batasan dan tahapan untuk menjangkaunya. Kehebatan impian semakin presisi dengan menapaki realitas, sehi...

Jangan Mengejar Dunia Sampai Melupakan Akhirat

Awal mendengar dan membaca orang yang mengatakan dunia sementara dan akhirat selamanya, jadi ingat juga ungkapan jangan sampai mengejar dunia yang fana namun melupakan akhirat yang abadi. Banyak sekali ungkapan-ungkapan yang memotivasi orang untuk mengutamakan negeri akhirat atau minimal bisa menyeimbangkan dunianya baik dan akhiratnya juga baik. Kita hidup di dunia ini mau tidak mau akan lebih fokus kepada dunia yang sedang dijalani. Pada kenyataannya hidup kita di dunia ini adalah tempat tinggal yang sedang dipijak dan akhirat adalah tempat yang jauh di sana dimana kita sendiri tidak tahu seperti apa dan bagaimana kenyataannya. Daripada kita mengkhawatirkan kehidupan di akhirat nanti, lebih baik menjadikan dunia dan akhirat ini sebagai kesatuan yang membuat kita berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Kekhawatiran mengenai negeri akhirat sebaiknya kita alihkan dengan melakukan yang terbaik di dunia ini. Berbuat baik ini bisa dengan melakukan kebaikan terus menerus kepada orang lain...

Buah Dakwah yang Pahitnya Ditelan Sendiri

Bermain petak umpat bersama teman-teman sepulang sekolah merupakan bagian yang paling menyenangkan dan tidak tergantikan. Saya punya tempat rahasia yang sedikit teman yang mengetahui lokasi persembunyian ini, lokasinya ada di belakang rumah rumah. Di sana ada selokan yang cukup besar, jalan yang dipisahkan selokan tersebut adalah area yang lembab. Kebetulan saya menemukan ada biji buah mangga yang sudah ada tangkai beserta beberapa helai daunnya. Tiba-tiba muncul insiatif untuk menanam biji pohon mangga ini di depan rumah. Tepatnya di sebelah pohon jambu air di sela-sela akar tersebut saya tanam secara seadanya, setelah itu saya rawat seperti anak sendiri dengan menyiramnya setiap hari. Singkatnya beberapa tahun kemudian, pohon mangga ini tumbuh besar dan berbuah, sampai pohon jambu air yang ada di sebelahnya ditebang karena sudah mulai tua dan tidak berbuah lagi. Saya merasakan buah mangga hasil dari menanam sendiri, ternyata rasanya manis dan keluarga pun ikut merasakannya. Saya pun ...

Doraemon dan Kemudahan Hidup Nobita

Setiap hari Minggu tontonan film kartun kesukaan saya semenjak Sekolah Dasar adalah Doraemon. Saya suka dengan karakter Doraemon yang mempermudah kehidupan Nobita yang sial dan bodoh itu. Lama kelamaan saya mulai menyamakan nasib hidup saya sama dengan Nobita. Saya berandai-andai, bagaimana enaknya hidup dengan sejuta kemudahan yang dibantu oleh robot kucing dengan alat ajaibnya dan bisa memenuhi segala keinginan Nobita. Doraemon bagi Nobita memiliki kemampuan seperti halnya Tuhan yang mampu mengabulkan segala doa dan menghilangkan segala kesulitan hidup. Saya membayangkan Doraemon ini ada di kehidupan nyata, untuk membantu saya ketika saya ada dalam kesulitan, minimal punya pintu ajaib ke mana saja, saya rasa sudah cukup untuk menyenangkan hati yang bisa dipakai healing dan jalan-jalan ke mana saja. Keseruan menonton Doraemon ini muncul saat ada rasa penasaran mengenai alat ajaib apa yang muncul ketika Nobita mengalami masalah di hari-hari sialnya. Mulai dari masalahnya dengan Giant, ...

Lebih Baik Menyerah Karena Sudah Berusaha

Menyerah tidak selamanya bermakna buruk. Kita boleh saja menyerah ketika segenap usaha sudah dilakukan, sampai kita merasa kelelahan dan capai sendiri. Lagi pula tubuh, pikiran dan perasaan membutuhkan istirahat, jangan dipaksa untuk bekerja dan berusaha terus menerus. Menyerah dengan alasan takut, rendah diri dan pengecut membuat kita tampak sebagai orang yang kehilangan kemampuan daya juang atau istilahnya menyerah sebelum berjuang. Kita masih perlu perlu usaha untuk membuktikan sejauh mana hasilnya, jika memang hasilnya memuaskan kita bisa lanjutkan namun jika di luar harapan sebaiknya berhenti menyerah dengan melambaikan bendera putih dan mundur secara teratur. Sebagai pejuang yang cerdas, kita dapat menentukan dan memilih tindakan yang efektif. Jangan sampai membuang-buang waktu, simpan tenaga dan energi untuk mengerjakan urusan yang lebih penting dan bermanfaat untuk diri sendiri, syukur-syukur bisa bermanfaat bagi orang lain. Menyerah karena sudah berusaha berarti kita cukup tah...

Kekuatan Niat

Sesungguhnya segala perbuatan, tergantung pada niatnya (Hadist ke 1 kitab arbain annawawi) Niat adalah kesadaran penuh dari awal hingga akhir. Energi mengalir dari perhatian (attention), yang dibangun oleh kualitas niat. Niat merupakan motor penggerak segala perbuatan. Jika niatnya baik maka perbuatannya baik dan begitu pun sebalikny a.. niat dapat juga diartikan sebagai 'Hasrat', karenanya jika ingin merubah segala perbuatan, yang harus diperbaiki di niatnya pada level meta atau kesadaran tertinggi yang mendasari perbuatan. Untuk kesaktian Apapun jenis kesaktiannya mulai dari ilmu kebal, pelet, pesugihan, tenaga dalam, reiki hingga hipnotis mewujudkannya ada dalam kekuatan niat atau hasrat seseorang dalam menguasainya. Entah itu hasil puasa dan wirid atau mind power, yang pasti niat memiliki peranan penting dalam menghadirkan kesaktian. Karena jika niatnya tidak kuat, ragu ragu, pesimis sudah dipastikan kesaktian itu sulit didapat. Lalu bagaimana caranya han...