Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kemarin

Menjadi Dewasa itu Melelahkan ya?

Dewasa itu bukan cuma soal umur, tapi soal bagaimana hidup mulai mengubah cara kita memandang dunia. Dulu, waktu sekolah, tiap hari terasa kayak petualangan seru. Sepulang sekolah, nongkrong bareng teman-teman, main bola di lapangan, dan ketawa-ketiwi tanpa beban. Semua itu kayak film komedi yang nggak ada habisnya. Lalu, masuk masa kuliah, kita mulai semangat ikut organisasi, demo sana-sini, ngerasa jadi agen perubahan. Idealismenya menggebu-gebu. Berdebat sampai larut malam di warung kopi, ngerasa suara kita bakal mengubah negeri ini. Tapi sekarang? Semua keriangan itu berubah jadi rutinitas: kerja dari pagi sampai malam, pulang capek cuma pengen tidur, bangun lagi esok harinya. Weekend yang dulu penuh acara seru bareng teman, sekarang diisi ngurus cucian, bayar tagihan, atau ngajak anak jalan-jalan. Aktivisme yang dulu dibela mati-matian kini jadi kenangan masa muda, karena realitasnya, hidup nggak bisa sekadar berteriak “hidup rakyat!” Menjadi dewasa bukan berarti kita nggak boleh ...

Pindah Lagi

Sudah 2 tahun saya berada di posisi dan bagian saat ini dan jalan hidup selalu menawarkan perjalanan tidak terduga, saya pindah lagi ke tempat awal saya berkarir bekerja. 10 tahun bekerja, pindah dari satu bagian dan ke bagian lainnya, cukup menambah jumlah pengalaman bekerja yang meski satu perusahaan namun punya berbagai pengalaman di tempatkan di berbagai posisi dan bagian. Saya ini prajurit tempur yang siap dilempar di tempat mana saja, mungkin pimpinan perusahaan melihat saya punya kemampuan yang menjadikan layak pindah ke sana sini. Saya pikir ini sudah jatah saya mendapatkan posisi yang baru ini, setelah 8 tahun meninggalkan tempat di mana saya mulai berkarir di perusahaan ini. Dalam proses seleksinya, saya melakukan psikotes bersama 5 orang lainnya dan takdir baik mengamanahkan saya di posisi ini dengan tawaran kalau tidak sanggup akan diberikan kepada orang lain namun jika mampun saya tidak boleh pindah lagi ke tempat sebelumnya. Saya melihat wadah rezeki saya membesar dan ada...

Ngurusin Keruwetan Orang Lain

Ada keseruan tersendiri kalau sampai bisa membantu orang lain dengan cara ngurusin keruwetan orang lain tersebut, semacam tugas kemanusiaan yang pahalanya pasti berlipat ganda. Keseruan ini sering saya cari di setiap orang yang saya kenal ataupun orang yang baru saya kenal. Sungguh mulia hati baik saya ketika itu. Sayangnya sekarang sudah tidak lagi seperti itu, saya lebih menjalani hidup yang realistis dengan kebutuhan dan keuntungan diri saya sendiri, bukan dengan ngurusin orang lain dan keruwetan yang menyertainya. Alasannya ada banyak, ada kecewa karena tidak sebanding dengan pengorbanan yang diberikan. Terlalu mengutamakan orang lain daripada diri sendiri sehingga sering dirugikan dan kurang peduli terhadap kebutuhan diri. Saya pikir saya saja sudah cukup ruwet, mengapa harus ngurusin keruwetan orang lain yang sebenarnya saya tidak tahu diri dan ngurusin hal yang nyusahin diri sendiri. Ternyata ada perlunya juga kita egois, untuk sekedar memenuhi panggilan hati kita dengan menurut...

Beban Hidup itu Bernama Berat Badan

Dulu pernah sih nyobain diet dan olahraga rutin, hasilnya lumayan memuaskan turun beberapa kilogram dan sekarang berhenti ngatur pola makan (diet) dan males olahraga. Di pikiran saya, ah kalau mau nurunin berat badan gampang, udah tau caranya, tinggal niat, kesungguhan dan konsistensinya aja. Masalah utamanya di perasaan males yang sulit menggerakan usaha untuk diet apa lagi olahraga yang mengharuskan saya aktif menggerakan seluruh badan. Pernah kemaren nyobain diet tapi hanya bertahan beberapa jam saja, gagal gaes. Pernah juga nyobain olahraga lagi, baru sehari lari beberapa kali putaran alun-alun, berikutnya males lari-lari. Saya bilang beban hidup sebab bener-bener ganggu kenyamanan memakai celana yang biasanya muat, ini harus melepas kancing atau pengait celana, bahkan ada yang harus melepas resleting dengan mengandalkan sabuk celana. Tidak kuat jongkok karena lebih cepet ngerasain kesemutan. Ketika sedang bercermin bentuk perut membulat yang jelas tidak layak masuk postingan di me...

Selamat Datang Tahun Baru 2024

Ini tentang garis waktu, 2023 dan tahun sebelumnya adalah masa lalu, 2024 saat ini, 2025 dan tahun berikutnya adalah masa depan. Saat ini merupakan momentum saya, kamu dan kita semua untuk menentukan langkah terbaik untuk tidak takut dengan masa lalu dan tidak khawatir dengan masa depan. Masa lalu telah berlalu, masa depan kemungkinan yang tidak diketahui dengan pasti, tetapi saat ini adalah realita yang sedang kita alami dan hadapi ia dengan sukacita, sembari menjadikan dukacita sebagai bayang-bayang pembelajaran. Seburuk dan seberat apapun masa lalu, kita punya semangat untuk menjadi lebih baik pada saat ini sebab semuanya bergantung pada setiap pengambilan keputusan dan konsistensi tindakan. Di sini, saat ini dan kita terima semua yang hadir dan tidak mencari yang memang tidak ada. Hidup sewajarnya yang mampu melihat keduniawian sebagai permainan dalam mengendalikan naik turunnya susah dan senang. Happy new year and new you 🥳

Ternyata Belum Selesai

Saya kira kalau sudah selesai dengan baik-baik, semuanya sudah otomatis tuntas semuanya, ternyata tidak juga. Masih ada perasaan-perasaan lain yang belum selesai untuk tuntas sebab membutuhkan waktu dan bukti yang lama. Lamanya waktu dan bukti ini membuat saya kebingungan dan putus asa, kira-kira harus bagaimana lagi yang dilakukan? Sudah mencoba melakukan yang terbaik menurut usaha yang telah dilakukan, akan tetapi dinilai masih belum menaruh kepercayaan sepenuhnya. Apalagi sudah melakukan kesalahan yang berulang kali disesali, memberi janji dan ternyata masih terbukti melakukan kesalahan tersebut kembali. Untuk itu wajar rasa kecewa selalu menghantui ketika perubahan sikap lebih baik pun, akan selalu dicurigai dan diwaspadai sebagai celah untuk mengulanginya lagi suatu saat nanti. Entah sampai kapan ini terus terjadi, kesabaran adalah kuncinya, namun saya tidak punya kesabaran yang sekuat itu. Saya bisa rapuh, menyerah dan lebih baik menjaga jarak yang mungkin bisa memberikan jeda, b...

Masih Kecewa dan Ragu

Dampak dari rasa kecewa biasanya muncul ragu. Seseorang yang telah membuatnya kecewa wajar jika punya isu kepercayaan untu ragu dalam jangka waktu tertentu. Kecewa dan ragu merupakan dua sisi yang tidak terpisahkan dan untuk menghilangkannya memerlukan bukti yang konsisten demi menunjukkan kesungguhannya. Saya coba mengingat kembali kapan terakhir merasakan kecewa dan ragu, teranyata rasanya sungguh menyebalkan. Setiap ingatan yang muncul menciptakan perasaan kecewa dan ragu yang semakin kuat. Dengan menarik kecewa otomatis ragu akan mengikuti tarikan tersebut. Sekarang bagaimana cara untuk menghapus semua kecewa dan ragu yang terlanjut sudah ada? Tinggal dilihat kembali, kita menaruh kecewa dan ragu tersebut kepada orang atau tindakannya. Apabila orangnya bisa jadi akan sulit dihapuskan sebab ingat orangnya mudah menarik kekecewaan dan keraguan, sedangkan dengan melihat tindakannya kita bisa mengukurnya dari konsistensi tindakan yang disertai perubahan menjad lebih baik. Ukuran dan ba...

Apakah Bila Terlanjur Salah, Akan Tetap Dianggap Salah?

Kesalahan yang berulang merupakan kesalahan yang jarang bisa dimaafkan dan diterima oleh banyak orang. Oleh sebab itu kesalahan yang terus berulang ini akan diungkit dan dianggap salah karena sudah terlihat tidak ada perubahan menuju kebaikan sama sekali. Ada dua hal salah yang dilakukan pertama kesalahan itu sendiri dan yang kedua berulangnya kesalahan tersebut. Melipatgandakan kesalahan dengan mengulang-ulang kesalahan butuh waktu yang lama untuk bisa memaafkan, apalagi untuk melupakannya akan menjadi pekerjaan rumah yang hampir mustahil selesai. Dari situ mencoba untuk sabar dan menerima dianggap salah terus menurus adalah harapan agar kita dapat diterima lagi. Memang belum pasti dimaafkan dan dapat dipercaya lagi, namun paling tidak sudah ada usaha yang ditampilkan sebagai bentuk kesungguhan. Tetap ada kemungkinan terulang kembali dengan membaca pola sering terulangnya kesalahan tersebut, karenanya kita harus memantau dan mewaspadai pelaku tersebut agar tidak kambuh atau kumat meng...

Buah Dakwah yang Pahitnya Ditelan Sendiri

Bermain petak umpat bersama teman-teman sepulang sekolah merupakan bagian yang paling menyenangkan dan tidak tergantikan. Saya punya tempat rahasia yang sedikit teman yang mengetahui lokasi persembunyian ini, lokasinya ada di belakang rumah rumah. Di sana ada selokan yang cukup besar, jalan yang dipisahkan selokan tersebut adalah area yang lembab. Kebetulan saya menemukan ada biji buah mangga yang sudah ada tangkai beserta beberapa helai daunnya. Tiba-tiba muncul insiatif untuk menanam biji pohon mangga ini di depan rumah. Tepatnya di sebelah pohon jambu air di sela-sela akar tersebut saya tanam secara seadanya, setelah itu saya rawat seperti anak sendiri dengan menyiramnya setiap hari. Singkatnya beberapa tahun kemudian, pohon mangga ini tumbuh besar dan berbuah, sampai pohon jambu air yang ada di sebelahnya ditebang karena sudah mulai tua dan tidak berbuah lagi. Saya merasakan buah mangga hasil dari menanam sendiri, ternyata rasanya manis dan keluarga pun ikut merasakannya. Saya pun ...

Sisa-Sisa Kenangan

Betapa sering saya dan mungkin juga teman-teman yang membaca tulisan ini menyimpan beberapa kenangan yang tersimpan kuat di dalam pikiran dan perasaannya. Benar kenangan tersebut tidak dapat hilang atau dilupakan, ia akan tersimpan dalam ingatan pendek ataupun panjang. Biasanya kenangan yang memiliki ikatan perasaan yang kuat akan lebih panjang di simpan dalam ingatan. Sedangkan kenangan yang biasa saja, dimana perasaan tidak terlibat kuat mengikat kenangan tersebut maka ingatan menyimpannya dalam jangka pendek atau sebentar. Jadi jika ada yang menginginkan melupakan sebuah kenangan, apalagi yang punya ikatan kuat di dalam perasaan, itu jelas hal yang sulit. Kita tidak bisa melupakannya, yang bisa kita lakukan adalah membiasakan diri dengan ingatan tersebut sehingga respon kita dapat biasa saja tanpa disertai emosi yang meluap-luap sampai membuat trauma, sakit hati, panik dan sejenisnya. Mengenai kenangan indah tentu kita akan menyimpannya dalam jangka waktu yang lama sekalipun tidak a...

Doraemon dan Kemudahan Hidup Nobita

Setiap hari Minggu tontonan film kartun kesukaan saya semenjak Sekolah Dasar adalah Doraemon. Saya suka dengan karakter Doraemon yang mempermudah kehidupan Nobita yang sial dan bodoh itu. Lama kelamaan saya mulai menyamakan nasib hidup saya sama dengan Nobita. Saya berandai-andai, bagaimana enaknya hidup dengan sejuta kemudahan yang dibantu oleh robot kucing dengan alat ajaibnya dan bisa memenuhi segala keinginan Nobita. Doraemon bagi Nobita memiliki kemampuan seperti halnya Tuhan yang mampu mengabulkan segala doa dan menghilangkan segala kesulitan hidup. Saya membayangkan Doraemon ini ada di kehidupan nyata, untuk membantu saya ketika saya ada dalam kesulitan, minimal punya pintu ajaib ke mana saja, saya rasa sudah cukup untuk menyenangkan hati yang bisa dipakai healing dan jalan-jalan ke mana saja. Keseruan menonton Doraemon ini muncul saat ada rasa penasaran mengenai alat ajaib apa yang muncul ketika Nobita mengalami masalah di hari-hari sialnya. Mulai dari masalahnya dengan Giant, ...

Gagal Nyaleg 2024 dan Tahun Politik Berikutnya

Pada saat saya aktif mengisi menthoring atau kajian di Rohani Islam (Rohis) SMA pernah diramalkan oleh seorang guru yang juga aktivis dakwah Hizbut Tahrir bahwa selepas lulus kuliah akan mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Partai Islam berlambang bulan sabit kembar. Dengan tegas saya mengatakan bahwa tidak mungkin saya menjadi Caleg karena kemurnian dakwah dan itikad baik saya hanya berkhidmah sebagai alumni Rohis mengisi menthoring kepada adik-adik Rohis. Meski dari wajah beliau nampak tidak meragukan ucapan saya, kenyataannya hingga detik ini saya tidak akan menjadi Caleg. Di sekolah dan kampus memang menjadi lahan kaderisasi dakwah yang sudah ditargetkan oleh pergerakan islam, khususnya yang paling masif dan terstrukrur berasal dari gerakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) maupun gerakan Tarbiyah (PKS). Wajar bila guru tersebut menduga saya akan menjadi caleg, biasanya mereka yang aktif menjadi juru dakwah di sekolah dan kampus, di kemudian hari akan Caleg di...

Meratapi Kebodohan di Masa Lalu

Saya mencoba mengingat-ingat lagi kebodohan mana saja yang masih membekas untuk diratapi yang nantinya ingin saya menyesalinya dan ingin mengambil pembelajaran hidup dari kejadian tersebut. Saya ingat ada beberapa hal kejadian dalam hidup yang ingin saya temui di alam pikiran, saya coba masuk ke dalamnya lagi, merasakan kebodohan dan kesedihan secara bersamaan, saya melihatnya kembali untuk mengubahnya dengan perspektif yang berbeda, yang lebih baik dan bermanfaat untuk kehidupan yang akan datang. Saya amati kejadian tersebut, oh ini kebodohan, nah ini yang membuat saya bersedih, yang ini menyakitkan hati dan pada saat itu saya belajar untuk menyembuhkan dan bangkit melanjutkan hidup yang lebih dewasa dan bertekad kuat agar tidak mengulanginya kembali. Walaupun terkadang kesalahan dan kebodohan itu akan terulang kembali, awal yang terbayang adalah rasa sakit hati dan dampak buruk yang harus saya tanggung. Otomatis kebodohan tersebut tidak saya lakukan, untuk hal ini saya gunakan alarm ...

Mundur, Pergi, dan Jangan Kembali

Pembelajaran penting saya pelajari dari organisasi adalah mengetahui batasan untuk mundur, pergi dan jangan kembali. Saya memberikan batasan yang tegas kepada diri saya dan interaksi terhadap orang lain atau organisasi yang tidak begitu baik memperlakukan saya sebagai orang yg pernah aktif di dalamnya. Isteri selalu memberikan kesan yang tegas dan keras agar jangan lagi mau bergabung dan kumpul dengan orang atau komunitas yang merendahkan diri kamu. Pada awalnya saya punya niat yang baik, kalau ada yang tidak suka dengan saya itu dosa dia sendiri, bukan urusan saya untuk membalasnya, saya fokus kepada niat baik yang sudah saya tanamkan sedari awal. Namun benar saja nasihat yang diberikan oleh isteri benar terjadi, dimana mereka merendahkan harga diri saya dan melupakan jasa besar yang pernah saya bangun di dalam organisasi tersebut. Saya tidak meminta mereka mengingat jasa dan meninggikan harga diri saya, cukup saling menghormati dan bekerja sama sudah saya anggap baik. Perlakuan yang ...

Rezeki Menang Judi Slot dari Tuhan

Iya sih bener kalau rezeki itu bukan cuman uang, tapi juga bisa didapatkan dengan melihat senyuman bahagia anak istri, kesehatan dan menang judi slot bisa menjadi limpahan rezeki yang datangnya mungkin dari Tuhan juga. Saya punya cerita mengenai judi slot ini, posisi pekerjaan saya yang sekarang ini didapatkan dari judi slot. Jangan berpikir negatif dulu, kisahnya begini, jadi karyawan yang dahulunya di posisi tempat saya bekerja sudah kecanduan judi slot sampai akhirnya membawa dia kepada kerugian dan hutangnya ada di mana-mana, hingga dalam pekerjaan pun jarang masuk kerja. Menurunnya performa kerja tersebut, saya ditunjuk untuk menggantikan posisinya. Ternyata nasib sial judi slot bagi orang lain, namun bagi saya adalah judi slot bagian dari pintu rezeki yang mengantarkan saya di posisi pekerjaan saya yang sekarang ini. Masya Allah, tabarokalloh. Cuaks. Menurut Koh Dennis yang terkenal sebagai Ustaz yang di masa jahiliyahnya pernah menjadi pemain judi dengan penuh hikmah mengatakan ...

Membaca Gerakan Keislaman di Sekolah - Bagian 3 Mengikuti Kajian Salafy Wahabi di Cilegon

Pengkaderan awal ketika saya sekolah menengah tertarik dengan kajian salafy bukan karena bahasan agama yang mereka berikan atau celana ngatung yang sering menjadi ciri khas mereka. Bermula dari belajar bahasa arab nahwu yang diajarkan kepada saya secara gratis, berjalan hampir beberapa bulan, sepulang sekolah setiap selesai shalat ashar atau magrib saya diajak belajar ilmu nahwu. Dari belajar ilmu nahwu mulai disisipkan beberapa ajaran tauhid di salafy, selain itu saya juga diajarkan berdagang dengan menjual buku-buku bermanhaj salafy, berjualan tetes mata herbal yang dari sini saya dikenal sebagai penjual obat tetes mata (otem) di kalangan teman sekolah hingga kuliah. Setelah dianggap sebagai orang yang layak diberikan ilmu yang lebih dalam lagi di salafy, saya ditawarkan membeli baju gamis khas orang yang biasa mengikuti kajian salafy karena lebih afdol datang kajian menggunakan pakaian gamis seperti disunnahkan oleh rasul, lengkap dengan celana ngatung (tidak isbal), memelihara jeng...

Sempat Akan Masuk Penjara Karena Dianggap Menghina Jamaah

Setelah lama tidak lagi megikuti halaqoh dan sering mengkritisi keputusan dan kebijakan jamaah serta iseng mengganggu orang-orang yang berada di jamaah membuat saya dibenci oleh banyak orang yang ada di dalam jamaah. Sempat terdengar kabar bahwa saya akan dimasukkan penjara karena perilaku saya yang menyebalkan dan dianggap merusak nama baik jamaah. Namun dengan perhitungan saya adalah orang yang punya banyak jasanya dalam dakwah ketika berjamaah, saya diselamatkan tidak jadi dimasukkan penjara, Entah benar atau tidaknya pernyataan senior saya di jamaah tersebut, akan tetapi saya percayai sebagai shock therapy agar saya tidak lagi bermain-main api dengan jamaah yang punya kekuasaan, uang yang banyak dan diikuti adanya jerat hukum undang-undang ITE. Saya dapat dengan mudah dijebloskan ke dalam penjara atas dasar pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan di media sosial. Dari situ saya lebih memilih diam dalam mengkritisi keputusan dan kebijakan jamaah. Lebih tepatnya saya su...

Membaca Gerakan Keislaman di Sekolah - Bagian 2 Interaksi dengan Gerakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)

Entah mengapa jalan kehidupan saya dipertemukan dengan aktivis pergerakan keislaman semenjak dari sekolah. Dengan kepolosan anak umur belasan tahun, setiap doktrin keislaman yang diberikan oleh setiap gerakan keislaman saya terima dengan baik, sampai saya mempelajari gerakannya, mengikuti kajian keislamannya hingga berdebat dengan mereka. Sekarang saya tahu bahwa itu semua untuk pengalaman dan pelajaran hidup. Saya bersyukur dipertemukan dengan orang-orang yang ada di pergerakan islam dan masuk di dalamnya sehingga saya mampu membaca gerakan keislaman sejak sekolah dan di kampus dengan mudah menghadapi orang-orang gerakan keislaman dan pemikiran yang beragam. Semenjak sekolah saya sudah sering berinteraksi dengan syabab Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), di awali dengan membaca buletin islam yang keluar setiap shalat jumat dan buletin remaja yang berjudul pemuda islam militan. Kemudian pertemuan dengan syabab HTI ketika teman yang saya ajak ke halaqoh di Tarbiyah, ternyata aktif mengikuti ...

Membaca Gerakan Keislaman di Sekolah - Bagian 1: Awal Mengenal dan Berhenti dari Gerakan Tarbiyah

Sekitar tahun 2000an gerakan keislaman punya corak yang khas dan saya bersentuhan langsung dengan gerakan keislaman semenjak sekolah. Khususnya di sekitar daerah Serang, Banten saya dipertemukan oleh tokoh dan aktivis islam yang populer ketika itu. Bermula dari kajian keislaman yang kami sebut dengan halaqoh pekanan. Saya diajak oleh seorang mahasiswa yang berkenalan di kampus ketika saya dan teman yang satu grup nasyid diundang untuk membawakan lagu rohani keislaman acara di kampus tersebut. ...