Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cinta

Mengenal Luka, Merawat Sembuh

Luka itu seperti hujan. Datangnya bertahap, kadang rintik, kadang deras. Sembuhnya juga begitu, perlahan, setetes demi setetes. Kalau hatimu terluka, nggak usah buru-buru sembuh. Rasa sakit itu hadir dengan tujuan: mengajarkan sesuatu. Kadang, yang kita butuhkan bukan pelarian, tapi keberanian untuk duduk bareng luka itu. Rasakan sakitnya, dengarkan ceritanya. Dari situ, kita mulai mengerti kenapa kita terluka. Sembuh bukan soal kembali menjadi dirimu yang dulu. Luka itu mengubah kita, mau nggak mau. Sembuh adalah tentang menerima perubahan itu. Tentang berdamai dengan bagian diri yang baru, meski bentuknya nggak sempurna lagi. Rasa sakit yang kamu alami adalah pengingat bahwa kamu masih hidup, masih manusia. Kita nggak perlu maksain diri untuk baik-baik aja. Nggak harus langsung utuh lagi. Hidup itu soal proses, dan luka adalah salah satu jalannya. Tiap bagian yang kamu sembuhkan adalah bukti kekuatanmu, meski sebelumnya kamu sempat hancur. Jadi, kasih waktu buat dirimu sendiri. Luka ...

Bertahan dengan Penderitaan Atau Kehilangan

Beberapa dari kita ada yang memilih bertahan dengan penderitaan daripada kehilangan seseorang yang dianggap paling berharga membersamai kehidupannya. Alasan utamanya adalah karena bertahan dengan penderitaan masih lebih mending, tidak terlalu sakit ketika kehilangan atau berpisah. Kondisi dimana sepasang kekasih yang tidak bisa lepas dari hubungannya yang banyak masalah dan lebih memilih menikmati penderitaannya daripada kehilangan kekasih yang dicintai sampai mati. Mari kita urai kerangka berpikir yang kurang tepat dalam kondisi ini. Seseorang yang terus menerus disakiti dan hidupnya diisi oleh rentetan penderitaan yang tidak berhenti-henti, sebenarnya mereka tahu penyebab dan solusinya, pergi dan menjauh dari sumber masalahnya. Sumber masalahnya adalah pasangan yang toxic, putus dan pergi demi menghindari kerusakan pada dirinya sendiri yang lebih parah. Namun solusi ini tidak mudah dilakukan karena sudah terjebak kepada pola berulang dan ketergantungan dengan sumber masalah tersebut....

Aku Tidak Mencintaimu

Memaknai kembali arti cinta bagi saya merupakan hal yang menarik karena kita diajak unutk menghayati lagi mengenai kata cinta yang kadangkala kosong secara pemaknaan. Kalau mau jujur mengatakan aku mencintaimu ini adalah hal yang harus dibuktikan secara tindakan dan pengertian yang benar, jika kurang tepat saya bisa merusak kebaikan cinta itu sendiri. Mengatakan bahwa aku tidak mencintaimu kepada pasangan yang sudah menjalin hubungan selama tahunan berarti belajar kembali pemaknaan cinta yang selama ini sudah terjalin. Apakah benar sudah mencintai setulus hati ataukan cinta yang ada sebatas kata-kata. Aku tidak mencintaimu bukan menandakan sud ah tidak sama cinta yang seperti dulu, hanya saja ingin memperbaiki kualitas cinta yang lama-lama mulai sekadar formalitas hubungan suami atau istri. Bukan memberikan cintanya sebagai perwujudan pengabdian sebagai kekasih tanpa menimbang untung dan rugi. Niat baiknya hanya ingin memberi dan tidak ingin mendapatkan apapun dari apa yang sudah diber...

Rahasia Rumah Tangga Harmonis ala Rasulullah, Bukan Virgoun dan Desta

Saya sendiri belum tahu yang sebenarnya mengenai rumah tangga Rasululloh, menurut periwayat hadis pernah melakukan praktik monogami dengan Siti Khadijah selama puluhan tahun sampai meninggal dan dilanjutkan praktik poligami dengan beberapa janda dan perawan. Saya tidak membahas mengenai praktik poligami terlalu detail, karena saya dahulu pernah bahas bahwa tidak setuju dengan poligami, bukan karena sok-sokan anti poligami dan menolak sunnah, ini didasarkan oleh ketidakmampuan dan lebih tepatnya ketakutan, lha wong satu aja begini ribet dan ributnya, apalagi nambah istri. Saya cukup tahu diri dan jangan nambah-nambah masalah baru. Rumah tangga harmonis di masa lalu tepatnya di zaman Rasululloh, mungkin tidak bisa disamakan dengan kompleksitas masalah di zaman now. Keharmonisan rumah tangga seseorang di masa lalu agaknya lebih mudah diselesaikan dengan mudah dengan sistem patriarki yang sudah lumrah dan wanita atau istri mudah dikendalikan oleh aturan agama. Hari ini banyak yang meyakini...

Meniup Api Cinta, Membakar Kangen Sendiri

Tidak tahu cinta itu apa, namun sebatas merabanya dengan kaki dan dalam kondisi mata terpejam. Terus berjalan dalam kegelapan, meraba-raba arah dan jalan yang tak menentu. Semoga saja ini jalan yang benar, kalaupun salah sudah ada upaya segala cara yang dipunya. Meniup api cinta perlahan menggunakan sebilah bambu lingkar kecil (suluh) agar membesar di perapian. Panasnya api, ada gunanya juga untuk memasak yang mentah menjadi matang. Ego yang dibakar, pasti tidak nyaman, tidak mudah untuk menerima dan maunya pergi mencari tempat pelarian ternyaman. Berlari sejauh mungkin, menjauhlah sebisa mungkin, berjaraklah berkilo-kilo meter, ada jarak aman untuk tidak terlalu dekat dan terbakar. Memang kenyamanan yang dibutuhkan, pujian yang melangitkan hati. Perjalanan terlalu menyenangkan dan melenakan diri sendiri, seharusnya berhati-hati, jangan-jangan ini jebakan atau mungkin saja ini kesadaran here and now yang sesungguhnya. Biarkan nanti akan tiba waktunya sampai kangen sendiri, ingin mende...

Wanita Ingin Perhatian Lebih, Pria Ingin Mendapat Dukungan dan Pujian

Dengan ini menjadi jelas, jika wanita ingin sekali mendapat perhatian lebih oleh pasangannya, ataupun orang lain yang mampu memberikan perhatian lebih. Jadi apabila, pria mau mengambil hati wanita, gunakan cara ini; berikan perhatian lebih. Terpenting untuk awalan berikan rasa nyaman terlebih dahulu, agar wanita tidak risih dengan perhatian yang diberikan. Begitupun pria, ia menginginkan dukungan dan pujian atas setiap tindakannya. Mendukung hobinya, memuji setiap upayanya. Bukan semata mata memuji fisik saja, berikan pujian terhadap tindakannya sekecil apapun. Maka dari kedua hal tersebut, wanita dan pria menginginkan prihal yang sederhana, namun sulit jika kita tidak memiliki keahlian didalamnya dan kerutinan dalam memeliharanya. Ingat ya, berikan perhatian lebih kepada wanita Anda. Berikan dukungan dan pujian kepada pria Anda. Dan perhatikan apa yang terjadi. Selamat bermalam minggu. Serang, 10022018 Roby Martin

3 Detik Pandangan Mata Wanita

Ada banyak hal untuk mengetahui seorang wanita itu suka dengan Anda, saya kasih tahu rahasianya. Agar saat Anda bertemu dengan wanita manapun, Anda bisa mengetahuinya dari bahasa tubuh yang wanita berikan kepada Anda. Kita ketahui bersama bahwa wanita lebih dominan menggunakan perasaan dan bahasa tubuhnya untuk mengisyaratkan sesuatu, tidak bisa blak-blakan seperti para pria. Agak perasa dan pemalu. Pointnya adalah ketika wanita memandang wajah Anda selama 3 detik, maka sudah dipastikan wanita tersebut tertarik pada Anda. Bagaimana bisa benar-benar presisi pandangan mata yang tertahan 3 detik membuktikan bahwa wanita itu memiliki ketertarikan kepada Anda? Begini logikanya, tidak ada wanita manapun yang mampu bertahan lama lama, sampai 3 detik lamanya. Untuk bisa menatap wajah seorang Pria, apalagi waktu yang sama, saat Anda melihat wajahnya, dia menyempatkan curi-curi pandang melihat Anda, dan memberikan senyuman manis kepada Anda. Tinggal dari Anda sendiri sebagai pria, apakah m...

Sehidup Seadanya

Btw lagi ngetrend nih istilah sehidup sesurga, mengalahkan pamor sehidup semati. Katanya sehidup sesurga lebih bagus dari pada sehidup semati, sebab kalau sehidup semati belum pasti matinya masuk apa, mending dijadikan doa saja, sehidup sesurga bersama sama, menjadikan hidup dan mati seindah surga. Saya sendiri kurang setuju jika parameter kebahagiaan dari konsep sehidup sesurga. Surga bukanlah tujuan dan puncak dari kebahagiaan seseorang. Bagaimana jika kita ubah menjadi sehidup seadanya. Mengalir sebagaimana adanya, menikmati semua yang hadir. Kalau tidak ada tidak di cari cari, dan jika ada di nikmati. Kita tidak akan pernah bisa hidup seutuhnya, jika kita sendiri belum bisa memaknai kehidupan itu sendiri sebagai misteri. Dan kita pun tidak akan pernah bisa merasakan indahnya surga, jika membuat kesempurnaan kehidupan seperti surga yang rasa rasanya mudah secara imajinatif namun secara kenyataannya begitu sulit. Jadi baik, sehidup maupun sesurga, adalah tawaran yang terlalu muluk...

Lebih Dari Ini

Lebih dari ini memang kita mampu bertahan dari semua masalah yang ada. Bukan diam begitu saja, tapi bergerak menuntaskannya. Agar semuanya baik baik saja. Tentu tidak mudah menaklukkan hatimu, apalagi hatiku yang keras ini. Egoku tidak mudah dikalahkan, mau menang sendiri dan anti dibantah. Belum saja, jika kamu menangis, aku pasti ikutan baper juga. Aku mendadak meminta maaf dan berpelukan untuk saling memaafkan, melupakan yang telah terjadi. Seperti katamu, memaafkan its oke tapi untuk melupakan momen kejadian saat aku marah. Butuh waktu lama, untuk bisa melupakan dan menghilangkan trauma. Rasa trauma ini tidak mudah musnah, ada waktu tunggu untuk menyembuhkannya. Lebih dari ini, kita akan sama sama belajar. Belajar untuk menurunkan ego, sejajar dengan kasih sayang dan pengertian. Tidak ada lagi siapa yang kalah. Karena ini bukan pertandingan menang atau kalah. Ini tentang siapa yang mau mengalah untuk sanggup meredam rasa marah. Jika mau mengerti, duduk bersama, mempertemukan k...

Menikah Bukan Untuk Bahagia

Dulu saya pernah beli sewaktu masih jomblo, buku yang berjudul, menikah untuk bahagia. Baru baca sebentar di pengantar dan judul, saya berhenti dan berfikir. Hmm apa iya nikah itu isinya kebahagiaan terus? Padahal di luaran sana banyak yang cerai dan bertengkar. Tapi yo wis, namanya juga buku yang tujuan nya adalah memotivasi agar segera menikah, saya selesaikan membacanya hingga halaman terakhir. Saya bawa teori yang ada di buku pernikahan, dan hasilnya luar biasa. Saya tidak bisa mengaplikasikannya. Haha.. Teori dan motivasi serta kisah penuh hikmah itu hanya menggugah tapi tidak merubah. Beda yang dibaca dan beda lagi yang di praktekan. Layaknya kehidupan, kadang ada susah dan ada juga senang. Ada bahagia dan ada juga kesulitan. Semuanya bergulir dan mengalir bergantian sepanjang   waktu. Teringat ceramahnya KAS tentang senang susah, mulur, mungkret yang mengajarkan silih bergantinya rasa senang dan susah. Tidak ada yang abadi. Tidak ada seseorang yang terus terusan bahagi...

Berdua Kita Menua, Berbeda Kita Mengerti, Bersama Kita Bahagia

Kita; Aku dan Kamu, berawal dari saling jatuh cinta dan mengulangnya berkali kali untuk selalu jatuh cinta kembali dalam hitungan akhir hayat. Belajar untuk saling memaafkan kesalahan dan kekurangan masing masing. Menerima salahnya dan membangun bersama benarnya atas kesepakatan kita berdua. Saling menjaga aib masing masing dan memahami perbedaan merupakan cara untuk menjaga jarak kepada kemarahan dan kekesalan, sehingga tidak ikut campur dalam kesalah pahaman. Kita adalah dua pribadi yang mencoba bersatu untuk saling mengerti, yang kadang terlalu memaksakan kehendak sehingga lelah dan marah pada akhirnya. Kita berjanji agar tidak mengulangi kesalahan dan bertengkar; khilaf mengulanginya kembali. Untuk itulah pentingnya evaluasi diri, mengalahkan ego masing masing, demi kebaikan kita bersama. Kita butuh ruang berbagi dan ruang mendengar satu sama lain, menyediakan punggung untuk bersandar dan berpelukan sembari menumpahkan segala tangis. Atau sementara memberikan jeda dalam r...

Jomblo Anti Bully

Terasa jahat memang. Kepada mereka yang suka membully secara membabi buta para Jomblo. Hanya karena belum menikah atau punya pacar. Seolah mereka (para jomblo) masuk dalam kasta ter rendah. Di bawahnya kasta sudra (kasta budak). Hina dina, sehina hina nya. Apalagi mereka sudah cukup dari segala sisi. Mapan secara finansial, keliatannya. Cukup secara umur, temen seumurannya udah pada nikah. Padahal mereka tidak tau ada serangkaian alasan yang membuatnya belum juga menikah. Beberapa ada yang kesal dan emosi level dewa kalau udah di sindir, pertanyaan sakral dan horor. Kapan menikah? Seolah orang orang nyinyir dan kebanyakan makan mecin ini tidak bisa melihat situasi dan kondisi. Mending nanya nya itu sambil ngejodohin; info pria dan wanita single yang siap untuk di nikahi, ngasih uang buat modal nikah, dan memberikan segala kemudahan untuk menikah. Tidak hanya menanyakan dengan niat membully kemudian menjatuhkan nya ke jurang putus asa. Para jomblo pun lelah dan enggak ngerti ken...

Kangen Sendiri

Bisa kamu bayangin enggak, di suatu momen di mana cuman lu aja yang kangen. Tapi yang di kangenin enggak pernah peka? Yes, pasti gemes dan greget sendiri ye kan? Cem kaya ngeliat jerawat di pipi yang sedang mateng tapi sengaja gak di pencer biar, meletus sendiri. Apalagi kangen nya diem diem, di pendem sendiri. Gak pernah di bilangin. Ini lebih gemes. Cuman bisa kagum dan kepoin dari jauh. Huft.. Lebih getir lagi. Pas yg di kangenin gak pernah komunikasi, gak pernah dateng ke rumah dan tiba tiba ngasih undangan nikah. Ini ngeselin level dewa. Jadi selama ini kamu anggep aku apa? Remah remah rengginang atau butiran debu di kasur. Ya begitulah resiko kangen sendiri. Keselnya di tahan sendiri. Gemes nya di kumpulin sendiri. Ruwet nya di pelihara sendiri. Dan capek, capek sendiri. Saran saya bagi yang pernah atau sedang ngerasain kangen sendiri kaya gini. Kurangin makan mecin dan banyakin piknik. InsyaAllah nanti ilang sendiri. Kalaupun kumat lagi. Gampang, solusi nya adalah da...

Merayakan Kehilangan

Memiliki adalah cara untuk menyimpan semua kenangan. Saat memiliki kekasih, kamu pasti memiliki banyak kenangan bersamanya. Baik kekasih yang sudah resmi bersama maupun yang masih dalam khayalan. Kekasih yang ada di dalam khayalan ini merasa memiliki yang kuat, di pendam berlama lama, di tunggu tak menentu, hingga akhirnya terbelenggu oleh rasa memiliki itu sendiri. Apakah mampu kamu merayakan kehilangan? Tidak menggenggam namun melepaskannya, tidak mengekang dan mengaturnya namun membebaskan ia dalam pilihan pilihannya sendiri, membuatnya merdeka dan bebas kemanapun ia pergi. Merayakan kehilangan dengan menyederhanakan rasa memiliki. Bahwa tanpa harus memiliki, ada pilihan jalan yang kamu dapat menikmati ada dan tidak adanya ia. Dengan hadir seutuhnya, percaya tanpa ragu cemburu, dekatilah ia sambil merayakan kehilangan. Cilegon, 03042017 Roby Martin

Kisah Cinta di Masa itu

Pernah ngerasain suka sama temen sendiri? Suka sama orang yang jelas jelas cuek sama kamu. Mendem rasa suka sama seseorang yang paling ganteng atau cantik, idola di masanya? Sampe sampe hampir satu kelas suka sama dia semua. Nah, apalagi ya? Sok pasti perjalalanan kisah cinta kamu saat jatuh cinta ada banyak terkumpul tersimpan dalam kenangan, yang kalau di ceritain bakal jadi film ala ala india atau drama korea. Mungkin juga kaya film action, yang harus berantem dulu untuk dapet pacar. Semua kenangan itu sudah berlalu menjadi hal yang lucu dan menggemaskan. Namun pada saat mengalaminya sungguh penuh dengan derita dan kegalauan yang meradang. Meski ya gak gitu gitu amat sih. Haha.. Namanya juga masa masa nya puberitas, suka dengan lawan jenis menjadi hal yang paling di kenang dan wajar kalau semua lagu, film itu menceritakan hal ihwal percintaan. Begitupun dengan saat ini, bagaimana dengan kisah cinta, pacaran, pernikahan kamu? Pastinya tidak melulu cerita bahagia karena isinya ak...

Gerimis Romantis

Lebih dari satu kali saya melewati gerimis bersama pacar (baca:istri), Ini menjadi keindahan dan kerinduan untuk mengulangnya berkali kali. Ada momen yang menggenapkan perjalanan, ada pelukan hangat dalam dinginnya hebusan angin berbutirkan air air yang menari di semesta. Gerimis romantis, maka dari itu saya pelan pelankan dalam membawa motor untuk sekedar menikmati suasana sakral air hujan rintik rintik membasahi tubuh dan perbincangan kecil penuh canda. Meski suara tak terdengar sebab terbawa angin, di situ saya suka berbisik mesra, i love you..

Gimana rasanya? Lumayan!

Setelah menikah, makanan yang wajib di makan adalah makanan bikinan istri. Entah bagaimana pun rasanya, keahlian untuk bermuka manis dan agak di ganteng gantengin saat di tanya, gimana rasanya? Adalah keahlian harus di latih. Katanya sih, sunnah rosul jikalau kita mampu membahagiakan hati istri. Maka kemampuan untuk hal ini, saya latih tiap hari agar makin ahli. Soal rasa makanan istri selalu saya nilai dengan jawaban, lumayan. Jadi saat istri nanya gimana rasanya? Lumayan. Tentu jawaban ini mengambang, tidak signifikan, tidak memuaskan hati istri. Saya jelaskan maksud dan tujuan jawaban lumayan itu adalah sebagai seruan motivasi dan dorongan semangat untuk memasak lebih baik lagi. Sehingga kalau masakannya enak harus di tingkatkan lebih enak lagi. Kalau lah saya menjawab jujur bahwa masakan ini rasanya enak banget. Di khawatirkan di kemudian hari akan terus terusan masak dengan jenis makanan yang serupa.  Apapun masakan nya saya selalu untuk meng imani rasa enaknya masakan bikinan...

Setahun yang lalu di Tanggal ini

Punya istri yang super sayang itu alhamdulillah nya sesuatu banget. Bayangin aja kalo uang jajan abis, istri selalu nambahin. Mau ikut training yang merupakan hobi saya,selalu di ijinin dan alokasi dana selalu ada. Minta jam, hape baru, baju baru, beli playstation portable semuanya terpenuhi. Mungkin dapet saya bilang istri sebagai Ibu Peri *ini bukan gombal. Begitupun kemampuannya mencinta saya dengan total, makin hari makin cinta, katanya. Beruntunglah wahai saya yang mendapatkan istri yang komplit seperti halnya yang selipkan setiap munajat cinta saya saat seusai sholat *ciee, modus. Benar memang jodoh itu sama seperti halnya diri kita. Banyak hal yang sama, karakter yang cocok dan muka yang mirip *jangan jangan kita kembar siyam. Haha.. Ngomong ngomong bagaimana pendapat istri tentang saya, suami yang menyebalkan tapi lucu dan bikin sayang. Hah, apa apaan ini? Saya adalah suami yang menyebalkan. Ya ga apa apalah di tuduh gitu, karena emang bener kaya gitu. Di atas tadi yang senen...