Di tengah keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa ini, ada pertanyaan mendasar yang sering menghantui: mengapa kita begitu sulit tersenyum pada perbedaan? Pertanyaan ini bukan sekadar renungan akademis, tetapi realitas yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan yang seharusnya menjadi kekayaan sering kali berubah menjadi sumber konflik dan ketegangan. Padahal, senyuman—gestur sederhana yang melambangkan penerimaan—bisa menjadi langkah awal menuju harmoni. Menyapa Perbedaan dengan Ketakutan Bayangkan seorang anak kecil yang pertama kali memasuki lingkungan baru. Ia cenderung diam, waspada, bahkan takut, karena segala sesuatu terasa asing. Dalam konteks yang lebih luas, manusia sering menghadapi perbedaan dengan respons serupa. Perbedaan suku, agama, budaya, atau keyakinan kerap memunculkan rasa takut yang tidak beralasan. Ketakutan ini muncul karena kita cenderung tidak memahami apa yang berbeda dari kita. Narasi ini sering diperkuat oleh stereotip yang diwariskan dari ge...