Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label paradigma

Realita Tuhan

Sejak kecil kita semua diberikan gambaran mengenai Tuhan dengan versi agamanya masing-masing. Keberadaan Tuhan adalah sosok yang dibentuk oleh persepsi pikiran manusia supaya mudah masuk dalam nuansa khusyu ketika melakukan ritual sembahyang. Sifat dan tindakan Tuhan kita berikan label yang serba maha. Maha pengasih, maha penyayang, maha pengampun dan maha-maha lainnya yang pantas diberikan sosok mulia yang kita sembah serta sujud kepadanya. Pemberian wujud sosok, sifat dan tindakan ini benar-benar mempermudah manusia untuk bisa yakin akan keberadaan Tuhan. Tanpa itu semua kita akan kesulitan dalam membayangkan dan merasakan kebesaran Tuhan. Pikiran butuh detail mengenai Tuhan yang ia sembah. Perasaan harus bisa hanyut terhadap rasa takluk dan takjub kepada sosok, sifat dan tindakan Tuhan yang serba maha tersebut. Manusia membutuhkan sandaran kepada sosok yang dianggap maha pencipta, menciptakan manusia, bumi dan beserta segala isinya. Manusia butuh keyakinan yang kuat dalam menghamba ...

Sisa-Sisa Kenangan

Betapa sering saya dan mungkin juga teman-teman yang membaca tulisan ini menyimpan beberapa kenangan yang tersimpan kuat di dalam pikiran dan perasaannya. Benar kenangan tersebut tidak dapat hilang atau dilupakan, ia akan tersimpan dalam ingatan pendek ataupun panjang. Biasanya kenangan yang memiliki ikatan perasaan yang kuat akan lebih panjang di simpan dalam ingatan. Sedangkan kenangan yang biasa saja, dimana perasaan tidak terlibat kuat mengikat kenangan tersebut maka ingatan menyimpannya dalam jangka pendek atau sebentar. Jadi jika ada yang menginginkan melupakan sebuah kenangan, apalagi yang punya ikatan kuat di dalam perasaan, itu jelas hal yang sulit. Kita tidak bisa melupakannya, yang bisa kita lakukan adalah membiasakan diri dengan ingatan tersebut sehingga respon kita dapat biasa saja tanpa disertai emosi yang meluap-luap sampai membuat trauma, sakit hati, panik dan sejenisnya. Mengenai kenangan indah tentu kita akan menyimpannya dalam jangka waktu yang lama sekalipun tidak a...

Pinjol Solusi Hidup Masa Kini

Pinjol atau pinjaman online ini sudah merebak dimana-mana, menawarkan kemudahan dan sejuta kenikmatan agar kita berani mengambil uang sebesar-besarnya. Tanpa harus khawatir mengembalikan bunganya yang begitu besar sebab kita bisa membayar semua keinginan yang mendesak maupun yang disebabkan oleh FOMO (Fear Of Missing Out). Tidak perlu berceramah mengenai dosa riba dan bahaya pinjol, mereka ini sebenarnya sudah tahu mengenai dosa dan bahayanya, namun keserakahan dan desakan kebutuhan hidup memaksa mereka untuk mengambil pinjol sebagai solusi hidup masa kini. Daripada meminjam kepada tetangga dan teman yang resikonya adalah permusuhan dan keributan, dengan pinjol kita hanya berurusan dengan debt colector atau preman yang bisa diatasi dengan kabur, banyak berdoa, minta bantuan LSM, dan banyak cara ajaib agar kita bisa bebas dari pinjol. Tentu bukan dengan membayarnya, namun dengan cara tidak membayarnya dengan dalih bayar pinjol tidak wajib kata Pak Mahfud MD. Mahfud MD mengatakan, kepada...

Fenomenologi Sebuah Seni Mengetahui Latar Belakang dan Alasan Orang Lain dalam Bertindak

Enggak semua orang lho suka dikasih nasehat baik, apalagi yang benci, menolak dan punya label buruk terhadap diri kita.  Ih.. udah kaya paling bener aja deh kalau udah ngasih nasehat, gue kan tau banget aslinya lu tuh kayak gimana. Satu sisi ada yang bilang lihat perkataan baiknya bukan orang yang kelakuannya buruk. Sisi lain bilang liat dulu orangnya, kalau kelakuannya buruk jangan diikutin omongannya. Fenomenologi yang diartikan sebagai studi tentang pengalaman hidup seseorang atau metode untuk mempelajari bagaimana individu secara subjektif merasakan pengalaman dan memberikan makna dari fenomena tersebut.  Menggunakan kacamata fenomenologi kita bisa melihat latar belakang dan alasan seseorang bertindak dan memutuskan sesuatu. Bahwa ada latar belakang yang berdasarkan pengalaman hidup, alasan yang berdasarkan pengalaman subjektif dan pemaknaan yang dibuat. Jadi kita tau kalau ada orang yang menolak dikasih nasehat baik, itu karena punya pengalaman yang kurang baik di masa la...

Hasil Interpretasi dan Asumsi Pikirannya Sendiri

Sebenarnya yang terjadi adalah orang sedang merespon isi dari pikiran dan perasaannya sendiri, bukan sedang menjelaskan isi tulisan dan pembicaraan yang sesungguhnya.  Dengan kata lain, kita melakukan interpretasi dan berasumsi atas setiap kejadian.  Yang benar-benar paling tahu mengenai isi teks dan konteks dari tulisan dan pembicaraan tersebut adalah penulis dan pembicaranya. Mereka marah karena tulisan dan omongan tertentu sebenarnya sedang merespon perasaannya yang sedang tersinggung, mereka overthinking sebenarnya sedang merespon pikirannya penuh dengan ketakutannya sendiri, mereka sakit hati karena merasa dirinya dilukai hatinya dengan kata-kata serta tindakan. Coba konfirmasi (tabayun) ke orangnya langsung apa benar tulisannya ditujukan untuk hal tersebut.  Apa benar omongannya ditujukan untuk menyinggung hatinya atau karena sedang baper saja.  Sebaiknya bebaskan diri dari penilaian, maka kita akan terbebas dari interpretasi dan asumsi.

Menggendong Benci Kemana-mana

Kebencian itu bisa menular bahkan saat kita tidak merugikan siapapun. Cara kerja membenci itu lebih random dari arah terbang seekor kecoa yang sedang linglung. Diamnya saja kita bisa dibenci, apalagi dengan aktif dan lincahnya kita pasti mudah mengundang kebencian bagi orang lain. Tidak perlu alasan apapun untuk membenci seseorang, yang paling dibutuhkan dalam membenci adalah cukup benci saja. Setelah kebencian itu memenuhi hatinya, segala bentuk ucapan dan tindakan akan diberikan label salah dan menyebalkan. Belum lagi ditambah jika bertemu langsung, biasanya tatapan matanya malas untuk menatap mata kita dan mencoba menghindar dari segala interaksi.  Jangan mengajarkan seseorang untuk membenci sebab kebencian itu keahlian otodidak, bisa dengan sendirinya. Secara otomatis rasa benci mengalir ke setiap sudut pikiran dan perasaannya tanpa perlu disaring dan tanpa pertimbangan apapun, ketika disebut namanya maka perasaan benci itu akan langsung memanggil ingatan yang melipatgandakan j...

Flexing; Sebuah Seni Untuk Pamer yang Elegan

Prof. Rhenald Kasali menjelaskan mengenai fenomena anak muda yang kaya raya dan aktif pamer kebanyak orang membeli rumah, mobil sport, motor yang harganya bombastis milyaran rupiah. Flexing adalah sebuah seni untuk pamer secara elegan, lazim dan membuat orang terkagum-kagum. Dan ternyata udang di balik batunya adalah mereka punya tujuan marketing, membangun sosok otoritas yang mampu membeli apapun yang diinginkan dan nantinya yang terpengaruh lebih mudah digiring ke produk yang mereka jual. Caranya dimulai dengan membangun 'personal branding' sebagai Pengusaha sukses atau Trader omset triliyunan. Setelah itu mengajak followers yang jumlahnya ratusan ribu atau hingga jutaan di youtube, IG, FB, Twitter untuk buka akun di Binomo atau sejenisnya memakai link affiliasi yang direkomendasikan. Hitunglah setiap orang investasi satu juta, maka dengan senang dia mendapatkan bonus afiliasi milyaran rupiah. Itu baru contoh produk investasi, belum lagi barang dagangan lainnya. Apakah ini sa...

Adzan Bukan Panggilan Allah

Secara lughowi makna adzan adalah pengumuman atau pemberitahuan. Nah orang yang melakukan tindakan pengumuman atau pemberitahuan tersebut bernama muadzin, sering juga dikatakan sebagai bilal karena sahabat nabi yang menjadi muadzin pertama umat islam adalah bilal bin rabbah. Jadi apabila ada yang meributkan adzan ini adalah panggilan Allah sekiranya jauh dari kata tepat dan benaran. Dari bahasa saja sudah bermakna pengumuman atau pemberitahuan, lantas mengapa masih saja ngotot harus setuju dengan mengatakan adzan merupakan panggilan Allah, apa dasar dalilnya? Sedangkan menurut istilah, adzan merupakan pemberitahuan bahwa waktu shalat telah tiba dengan menggunakan lafal-lafal tertentu dan cara tertentu. (baca dalam kitab: Al-Mausû’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah: 2/489) Apalahi isi dari adzan sudah jelas, hayya 'alash sholah, mari kita menunaikan shalat. Ajakan dari sang muadzin untuk bersegera menunaikan shalat di masjid atau mushola. Hayya 'alal falah, mari kita raih kebah...