Langsung ke konten utama

Refleksi Tentang Keyakinan

J. Krishnamurti dalam "Buku Kehidupan" mengajak kita bertanya, apakah semangat kita tergantung pada keyakinan? Kita sering merasa antusias terhadap konser, olahraga, atau jalan-jalan. Tapi Krishnamurti menanyakan, apakah antusiasme ini cuma sementara? Kalau semangat kita bergantung pada hal-hal yang terus berubah, adakah energi yang bisa berdiri sendiri tanpa itu semua?

Menurut Krishnamurti, kita sering memakai keyakinan untuk merasa bersemangat. “Kita butuh keyakinan untuk menghindari kenyataan yang tidak kita sukai,” katanya. Jadi, keyakinan itu jadi semacam pelarian dari fakta-fakta hidup yang nggak nyaman atau menyakitkan. Tapi, apakah kita benar-benar perlu keyakinan itu? Katanya, kita nggak perlu keyakinan untuk menerima kenyataan seperti matahari, gunung, atau sungai. Itu semua fakta nyata yang nggak bisa dibantah.

Krishnamurti menantang kita untuk berpikir ulang, kenapa kita sering butuh keyakinan yang sebenarnya cuma untuk menghindari kenyataan. Menurutnya, kita sering menciptakan ilusi menenangkan daripada menghadapi realitas yang mungkin nggak enak. Ia bilang, kita nggak perlu lari dari kenyataan dengan keyakinan yang menipu. 

Lewat pemikiran ini, Krishnamurti ngajak kita mencari kekuatan dari kenyataan yang ada, bukan dari keyakinan yang cuma buat menghindar. Dia mau kita punya semangat dari pengertian dan penerimaan akan kenyataan, bukan dari keyakinan yang sebenarnya menjauhkan kita dari kebenaran. Jadi, dia ngajak kita untuk bangun semangat yang lebih asli dan nggak gampang goyah.

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...