Langsung ke konten utama

Ternyata Tidak Semuanya Harus Dirayakan

Di dunia yang gemar pesta dan gemerlap, kita sering diajari bahwa semua hal butuh dirayakan. Ulang tahun, kenaikan jabatan, kelulusan, bahkan putus cinta pun ada yang bikin pesta. Tapi, seiring waktu dan pengalaman, saya makin yakin: tidak semuanya harus dirayakan. Ada hal-hal yang cukup disimpan dalam hati, disyukuri dalam diam, tanpa kembang api dan undangan.

Kadang, pencapaian paling besar datang tanpa sorak-sorai. Seperti bisa bangun pagi setelah semalam bergulat dengan pikiran gelap. Atau keberanian untuk memutuskan sesuatu yang berat. Atau sekadar berhasil bertahan di hari yang rasanya ingin menyerah. Itu semua layak disyukuri, meski tidak harus dirayakan dengan pesta.

Ada juga peristiwa yang, justru dengan dirayakan, kehilangan maknanya. Seperti orang yang pamer keberhasilan tapi dalamnya kosong, atau merayakan cinta yang dipaksakan. Kita perlu belajar membedakan: mana yang benar-benar perlu dirayakan, dan mana yang cukup dinikmati dalam tenang. Karena tidak semua kebahagiaan butuh panggung. Ada yang justru lebih utuh ketika dirayakan dalam sunyi.

Perayaan tidak selalu identik dengan keramaian. Kadang, secangkir kopi sendirian, ditemani pikiran yang utuh, bisa jadi perayaan yang paling jujur. Dan dalam hidup yang terus bergerak, yang lebih penting bukan seberapa meriah kita merayakan, tapi seberapa tulus kita bersyukur.

Jadi, jika hari ini kamu merasa tidak punya alasan untuk berpesta, nggak apa-apa. Bisa bernapas, bisa merasa, bisa bertahan; itu sudah cukup. Karena ternyata, tidak semuanya harus dirayakan. Beberapa hal cukup untuk dirasakan… sepenuh hati.

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...