Santet sering kali dianggap sebagai ilmu hitam yang bisa mencelakai orang dari jarak jauh. Namun, Pesulap Merah, atau Marcel Radhival, menyatakan bahwa santet hanyalah trik yang digunakan oleh oknum untuk menakut-nakuti dan mengelabui orang. Dalam berbagai wawancara dan kontennya, Pesulap Merah menegaskan bahwa dirinya mengetahui seluruh rahasia santet dan membedakan antara santet dan sihir. Menurutnya, santet bukanlah sihir, dan sebaliknya.
Pesulap Merah juga menantang siapa pun yang mengklaim memiliki kemampuan santet untuk membuktikannya secara terbuka. Ia berpendapat bahwa praktik perdukunan yang mengatasnamakan santet sering kali menggunakan trik sulap dan hipnotis yang dibumbui dengan doa-doa agar terlihat meyakinkan.
Namun, tidak semua pesulap sependapat. Demian Aditya, misalnya, awalnya skeptis terhadap santet, tetapi kemudian mengaku pernah mengalami kejadian yang membuatnya percaya akan keberadaan santet. Ia menyatakan bahwa setelah mengalami sendiri, pandangannya berubah.
Perdebatan ini menunjukkan bahwa keyakinan terhadap santet sangat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dan pemahaman individu. Sementara Pesulap Merah berusaha membongkar praktik-praktik perdukunan yang dianggapnya menyesatkan, pengalaman pribadi seperti yang dialami Demian Aditya menunjukkan bahwa persepsi terhadap santet bisa sangat subjektif.
Pada akhirnya, penting bagi masyarakat untuk bersikap kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh klaim-klaim yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Mengedepankan logika dan pemahaman yang rasional dapat membantu kita terhindar dari ketakutan yang tidak berdasar.
Komentar
Posting Komentar