Sekuat-kuatnya kita menahan tangisan saat mengalami kepergian seseorang, pada akhirnya kita masih tetap menyimpan kesedihan yang belum diselesaikan.
Setelah itu kita melakukan pelarian dengan mencari cara agar kesedihan itu pergi dan hilang dengan sendirinya. Padahal perasaan itu energi yang bergerak dan kita sendiri yang bisa mengalirkn pergerakan tersebut dengan menyambutnya kemudian mengajaknya minum teh bersama.
Kita harus bisa beranjak dari kesedihan kepada rasa sedih yang tidak terlalu menyakitkan. Bahwa kita sebagai manusia normal wajar punya rasa sedih namun jangan memelihara kesedihan terus menerus.
Kita batasi kesedihan hanya ada di sementara waktu, setelah itu kita bergerak (move on) untuk segera sembuh dan melanjutkan kehidupan sebagaimana biasanya.
Jangan biarkan kita terpuruk dalam kesedihan yang tidak ada habisnya. Energi akan habis kalau mengikuti maunya perasaan yang tidak menentu.
Setiap masalah hanya kita sendiri yang bisa memutuskan dan menyelesaikannya. Setiap kepergian, walaupun berat untuk melepaskannya, kita sendiri yang bisa memutuskan untuk segera bangkit dari kesedihan dan menuntasannya dengan mencari jalan keluar yang baik.
Komentar
Posting Komentar