Sebenarnya yang terjadi adalah orang sedang merespon isi dari pikiran dan perasaannya sendiri, bukan sedang menjelaskan isi tulisan dan pembicaraan yang sesungguhnya.
Dengan kata lain, kita melakukan interpretasi dan berasumsi atas setiap kejadian.
Yang benar-benar paling tahu mengenai isi teks dan konteks dari tulisan dan pembicaraan tersebut adalah penulis dan pembicaranya.
Mereka marah karena tulisan dan omongan tertentu sebenarnya sedang merespon perasaannya yang sedang tersinggung, mereka overthinking sebenarnya sedang merespon pikirannya penuh dengan ketakutannya sendiri, mereka sakit hati karena merasa dirinya dilukai hatinya dengan kata-kata serta tindakan.
Coba konfirmasi (tabayun) ke orangnya langsung apa benar tulisannya ditujukan untuk hal tersebut.
Apa benar omongannya ditujukan untuk menyinggung hatinya atau karena sedang baper saja.
Sebaiknya bebaskan diri dari penilaian, maka kita akan terbebas dari interpretasi dan asumsi.
Komentar
Posting Komentar