Langsung ke konten utama

Hasil Interpretasi dan Asumsi Pikirannya Sendiri

Sebenarnya yang terjadi adalah orang sedang merespon isi dari pikiran dan perasaannya sendiri, bukan sedang menjelaskan isi tulisan dan pembicaraan yang sesungguhnya. 

Dengan kata lain, kita melakukan interpretasi dan berasumsi atas setiap kejadian. 

Yang benar-benar paling tahu mengenai isi teks dan konteks dari tulisan dan pembicaraan tersebut adalah penulis dan pembicaranya.

Mereka marah karena tulisan dan omongan tertentu sebenarnya sedang merespon perasaannya yang sedang tersinggung, mereka overthinking sebenarnya sedang merespon pikirannya penuh dengan ketakutannya sendiri, mereka sakit hati karena merasa dirinya dilukai hatinya dengan kata-kata serta tindakan.

Coba konfirmasi (tabayun) ke orangnya langsung apa benar tulisannya ditujukan untuk hal tersebut. 

Apa benar omongannya ditujukan untuk menyinggung hatinya atau karena sedang baper saja. 

Sebaiknya bebaskan diri dari penilaian, maka kita akan terbebas dari interpretasi dan asumsi.




Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...