Hampir semua aktivitas interaksi kita dengan diri sendiri dan orang lain menggunakan susunan kata-kata. Kita tidak bisa terlepas dari kata-kata dan memang menggunakan susunan kata-kata sebagai alat komunikasi sehari-hari.
Dari kata-kata menjadi kalimat setelah itu menjadi kalimat perintah, kalimat pertanyaan dan seterusnya. Begitu sering kita berbicara dengan diri sendiri atau biasa disebut dengan self talk.
Self talk terjadi dengan otomatis, kita sering berbicara dengan diri sendiri secara sadar maupun tidak sadar. Mulai dari mengeluh, marah, kesal, dan semuanya itu pada mulanya berasal dari self talk. Setelah itu baru berubah menjadi kata yang diucapkan dan menghasilkan sebuah tindakan.
Lebih jauh lagi, self talk itu berasal dari pikiran. Pikiran yang marah memproduksi kata-kata yang bermuatan kemarahan, jika marahnya diam hanya sampai dipendam saja. Ada juga yang sampai marahnya sampai keluar melalui luapan makian dan pukulan.
Pikiran yang diisi dengan kemarahan dan emosi negaif lainnya akan berkumpul penuh di alam pikiran, selain kata-kata muncul juga bayangan dan perasaan. Setiap bayangan dan suara kata-kata di dalam batin muncul dan diperbesar intensitasnya akan memperkuat perasaan marah.
Kita tidak bisa menghentikan self talk, pertolongan pertama yang bisa kita lakukan adalah menggantinya dengan kata-kata yang lebih bermakna dan bermanfaat. Nanti kalau sudah bisa melampauinya, baru kita menghancurkan kata-kata dengan latihan tertentu.
Komentar
Posting Komentar