Sejak 2014 kerja di kawasan industri Cilegon di awal saya masuk kerja shift. Di awal-awal kerja masih penyesuaian antara jam tidur dan jam kerja, khususnya masuk shift malam yang di jam 4 biasanya saya mulai mengantuk dan harus tidur sesaat.
Penjelasan mengenai jam kerja yang saya alami adalah sebagai berikut shift 1 jam 07.00 - 15.00, shift 2 jam 15.00 - 23.00, dan shift 3 jam 23.00 - 07.00 sedangkan kerja non shift jam 08.00 - 17.00.
Sekitar 2017 saya mendapat rotasi pekerjaan ke bagian non shift, yang bagi sebagian orang pabrik kerja non shift dianggap nyaman dan enak, apalagi punya privilage kerja di dalam kantor yang berAC tidak kepanasan dan bisa berinteraksi dengan para bos, khususnya bos yang berkewarganegaraan asing.
Memang benar awal-awal bekerja non shift itu bikin nyaman, jam tidur normal, dapat libur nasional, libur lebaran dan libur hari Sabtu Minggu, selain itu ada perasaan bangga bisa kerja di dalam kantor, dapat tempat khusus, laptop, dekat dengan HRD, pekerjaan lebih santai, dan seterusnya.
Kondisi nyaman itu berubah pada saat saya harus pindah dari kantor ke kerja lapangan di kawasan pergudangan. Meski jam kerjanya tidak menentu, saya harus menempuh kawasan pergudangan yang ada di sekitar Serang dan Cilegon menggunakan motor pribadi. Ditambah harus berhadapan dengan preman kampung, warga sekitar yang minta uang keamanan dan barang, lemburan yang tidak dibayar, pencurian barang dan beberapa masalah yang cukup jadi pembelajaran dan saya tidak akan kembali lagi mengambil pekerjaan bagian project, terkecuali dengan kenaikan gaji yang lebih baik.
Karir saya dalam bekerja di sini membuat saya kaya dengan pengalaman kerja ketimbang karyawan yang lain. Saya ditantang masuk di pekerjaan yang baru di bagian project dan bisa bertahan saja sudah cukup bagus menurut saya. Akhirnya setelah 5 tahun bekerja di bagian project, customer memutus kontrak kerja dan saya kembali bekerja di kawasan industri Cilegon.
Di bagian pekerjaan yang baru awalnya saya mengira bakal lama bekerja non shift menjadi admin workshop yang menginput data pekerjaan tim mekanik. Pekerjaan santai dan nyaman tetapi saya rindu dengan bekerja shift dan suasana kerjanya.
Nasib baik mengantarkan saya ke bagian kerja yang baru, setelah 2 minggu bekerja non shift dan diminta atasan pindah ke kerja shift dengan tawaran tambahan gaji yang lumayan. Pekerjaan yang baru dan harus belajar beberapa hari dengan senior yang lebih dulu bekerja di sana selama 10 tahun.
Kalau dulu awal kerja belum ada bus jemputan dan pulang pergi pakai motor pribadi, sekarang setelah kembali bekerja shift dan saya merasakan kenyamanan bekerja dengan menggunakan bus jemputan. Dampaknya benar-benar bikin hemat ongkos bensin, tidak kehujanan dan kepanasan, minim resiko kecelakaan lalu lintas.
Sekarang sudah masuk kerja 2 bulan lebih di sini, begitu banyak yang disyukuri terutama dibandingkan dengan pekerjaan bagian sebelumnya, baik di bagian coke sebagai asisten foreman maupun sebagai koordinator di bagian project.
Sepertinya tidak ada harapan yang berlebihan di posisi bagian yang baru ini, asal bisa nyaman, santai, bisa lemburan, bisa cuti, ada bus jemputan, ada family gathering, tidak usah memikirkan pekerjaan pada saat di rumah, dan sejauh ini menikmati sekali.
Meskipun sudah jarang nongkrong lagi, semakin jarang kumpul keluarga, dan kegiatan luar rumah lainnya karena masalah jam kerja yang tidak menentu, sementara yang penting sekarang dapat pekerjaan dengan posisi yang lebih baik dari sebelumnya.
Apalagi ternyata inilah nikmatnya bisa tidur yang pulas sehabis bekerja, tidur menjadi bagian yang paling penting dalam kerja shift. Saya lebih memilih tidur yang lebih lama daripada harus bermain keluar bersama teman ataupun keluarga. Jam tidur saya begitu berharga dan quality time bersama anak istri lebih terjaga.
Pengalaman bekerja selama 8 tahun menuju 9 tahun yang patut saya syukuri dan dirayakan setiap hari. Rentang pengalaman paling lama dibandingkan pekerjaan yang di 2 perusahaan sebelumnya. Sempat ada kepikiran untuk resign, namun dengan batasan usia dan sekarang sulit mendapatkan pekerjaan dengan status permanen, memilih bertahan di pekerjaan sekarang nampaknya masih realistis.
Mungkin target saya selama 10 tahun lagi bekerja di sini atau entahlah berapa lama lagi , yang pasti kebutuhan rumah tangga semakin meningkat dan anak-anak harus mendapatkan pendidikan yang terbaik. Semoga semuanya baik-baik saja.
Komentar
Posting Komentar