Langsung ke konten utama

Menggendong Benci Kemana-mana

Kebencian itu bisa menular bahkan saat kita tidak merugikan siapapun. Cara kerja membenci itu lebih random dari arah terbang seekor kecoa yang sedang linglung. Diamnya saja kita bisa dibenci, apalagi dengan aktif dan lincahnya kita pasti mudah mengundang kebencian bagi orang lain.

Tidak perlu alasan apapun untuk membenci seseorang, yang paling dibutuhkan dalam membenci adalah cukup benci saja. Setelah kebencian itu memenuhi hatinya, segala bentuk ucapan dan tindakan akan diberikan label salah dan menyebalkan. Belum lagi ditambah jika bertemu langsung, biasanya tatapan matanya malas untuk menatap mata kita dan mencoba menghindar dari segala interaksi. 

Jangan mengajarkan seseorang untuk membenci sebab kebencian itu keahlian otodidak, bisa dengan sendirinya. Secara otomatis rasa benci mengalir ke setiap sudut pikiran dan perasaannya tanpa perlu disaring dan tanpa pertimbangan apapun, ketika disebut namanya maka perasaan benci itu akan langsung memanggil ingatan yang melipatgandakan jumlah benci yang dia punya.

Energi untuk membenci bisa sama besarnya seperti energi untuk mencintai. Sebegitu besar dan kuatnya kebencian ini untuk menghancurkan dan melupakan segala kebaikan yang pernah dilakukan. Satu tindakan buruk dengan begitu mudah menghancurkan dan melupakan lima tindakan baik.

Untuk menyelesaikan kebencian ini tidak cukup dengan memaafkan dan tidak bisa sembuh dengan meminta bantuan waktu. Kebencian itu api yang membakar kayu, biarkan saja kayu menjadi arang dan bara api.

Yang tersisa dari kebencian adalah bekas luka yang tidak akan hilang. Itulah mengapa kita perlu sakit hati dan membenci agar lebih hati-hati jangan melukai diri sendiri. Ini semua saran bagi kita yang tetap membenci selamanya tanpa ingin mencintainya sama sekali.
 

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...