Langsung ke konten utama

Melekat Kuat dan Susah Lepas

Kemelekatan adalah jalan panjang usaha manusia untuk bisa melepaskan segala macam jeratan dunia yang menyebabkan penderitaan. Kemelakatan selalu hadir dalam berbagai macam bentuk, mulai dari pasangan, anak, harta benda, dan jabatan.

Untuk bisa melepaskan diri dari kemelekatan tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba, namun bisa kita lakukan secara bertahap dan perlahan-lahan. Kita diajak berguru pada waktu dan waktu memberikan energi penyembuhannya dengan keajaiban yang mendewasakannya.

Dalam prosesnya melepaskan selalu melibatkan perasaan sedih, bertanya-tanya dalam diri mengapa ini semua terjadi, selalu mengeluh dan terpuruk. Setelah dalam fase terendah ini, kita akan menemukan titik balik untuk bangkit atau move on (bergerak).

Daya rekat dari kemelekatan ini begitu kuat dan membuat kita susah untuk melepaskannya. Hal yang penting kita sadari adalah kita harus belajar sadar bahwa setiap perjalanan hidup kita diajarkan untuk bisa melepaskan yang melekat pada diri kita.

Semenjak kita baru dilahirkan, kita melepaskan diri dari alam rahim dan hidup di alam dunia dunia, kemudian kita melepaskan diri dari masa kanak-kanak ke remaja, dewasa hingga tua. Pelepasan demi pelepasan ini mengantarkan kita menjadi seperti saat ini dan seharusnya kita bisa belajar untuk mampu melepaskan kemelekatan yang ada di sekitar kita.

Kita memahami bahwa tidak ada yang abadi. Setiap yang melekat ini jika sudah habis waktunya pasti akan musnah dan sirna, tidak abadi dan pasti mati. Kita bisa memahami yang tidak abadi itu akan pergi dan hilang di suatu saatnya nanti, jangan menganggap dia selamanya menetap.

Daripada kita terlalu menggenggam dengan kuat, lebih baik coba untuk melepaskannya, membebaskannya, memberikan ruang dan waktu kepadanya untuk datang atau pergi sesukanya juga semaunya.

 

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...