Anda ingin mengembangkan kreativitas? Dekatkan tangan anda dengan otak anda. Kira-kira begitulah penggalan kalimat yang ada di buku Creative Writing karya A.S. Laksana yang menjadi pegangan dan latihan saya dalam menulis.
Setelah begitu lama saya sering membaca buku, beberapa tahun yang lalu sering menjadi pembicara publik, dan sekarang sering mengkritisi fenomena yang saya tangkap di beberapa momen.
Menulis menjadi jalan baru bagi saya untuk semakin serius saya pelajari karena belakangan ini saya mendapat pekerjaan sampingan dari menulis berita dan ghost writer dengan bayaran yang lumayan untuk jajan di minimarket terdekat.
Saya pikir dengan menulis ini otak tidak lagi beku, penuh dan mengendap di ruang ide serta gagasan saja. Menulis bisa jadi healing dan meluapkan segala kegelisahan hidup.
Saya bisa menulis apa saja, tanpa perlu khawatir di kritisi oleh pembaca lain karena saya bisa memilah dan memilih tempat tulisan saya diterbitkan. Kalau mau rusuh kasih gagasan yang kontorversial dan viral di media sosial pasti ramai dengan respon komentar. Kalau hanya ingin dibaca sendiri cukup simpan saja di catatan keep atau blog ini yang sepi dari komentar orang lain.
Saya perlu latihan selama 10.000 jam untuk mengasilkan keterampilan yang mumpuni dalam menulis. Maka saya bebaskan untuk menulis tentang apa saja dan tidak peduli dengan respon orang lain.
Fokus saya hanya menulis dengan bebas dan cepat dalam durasi beberapa menit, ini format latihan yang cukup efektif bagi saya demi meningkatkan tulisan saya yang semakin membosankan dan tidak berkembang.
Saya percaya dengan menulis itu ditujukan untuk diri sendiri dan menulislah dengan buruk, mengapa? sebab dengan menulis untuk diri sendiri kita melatih pikiran bawah sadar kita terbiasa dengan tangan sehingga mudah bagi kita membahasakan ulang isi pikiran dalam bentuk kalimat per kalimat.
Jangan menulis untuk terlihat keren dan sempurna, tujukan tulisan untuk menulis buruk dan dari sini tulisan kita bisa bebas mengalir dengan kreatif tanpa dibatasi ketakutan dikatakan tulisan buruk yang sulit dimengerti. Biarkan tugas bagian pengedit (baca:saya) yang bekerja keras memperbaiki tulisan yang buruk menjadi rapi dan menarik dibaca.
Mendekatkan pikiran dan otak ini penting sekali saya pahami setiap hari dengan membuat target menulis minimal sehari satu tulisan. Selanjutnya saya punya target bisa membuat buku minimal setahun satu buku.
Komentar
Posting Komentar