Langsung ke konten utama

Tengoklah ke Dalam Sebelum Bicara

Tidak mudah memang bicara sambil memperhatikan kualitas kata kata, objek yang diajak bicara dan menjaga agar komunikasi agar bisa berjalan dengan baik.

Ada kalanya dominasi bicara, lebih banyak oleh keinginan kita untuk terlihat pintar dan banyak bicara untuk menguasai pembicaraan terhadap teman yang kita ajak bicara.

Menengok ke dalam sanubari untuk merenungkan kembali sebelum keluarnya kata kata yang membentuk susunan kalimat. Merenungkan, apakah yang saya keluarkan dari mulut ini bermanfaat atau tidak?

Jika isinya adalah kebaikan, maka jangan ragu ragu untuk disampaikan dengan cara yang baik dan jika isinya adalah keburukan, maka tundalah sejenak agar menyaringnya dan berganti dengan yang lebih baik.

Kalaupun konteksnya adalah becanda, kita dapat lihat orangnya terlebih dahulu. Sebab di sana ada adab dan sopan santun. Tidak bisa semaunya dan tanpa aturan. Kita bisa berandai andai, seandainya kita berada di posisi tersebut apakah kita bisa menerima becanda yang seperti itu?

Ingat Kanjeng Nabi telah berwasiat, berkatalah yang baik atau diam.

Dalam kondisi tertentu, ada masanya kita tidak bisa mengendalikan kualitas bicara kita, kadang lebih meledak ledak dan marah marah. Tidak bisa dibendung dan keluarlah kata kata buruk, makian, hinaan, hewan hewan di kebun binatang.

Kadang kita akan menyesal telah mengatakan demikian dan kadang pula lebih lega karena sudah mengeluarkan segala unek unek yang ada di hati. Masalah yang akan muncul adalah respon orang lain yang bisa jadi membalas dan menuntut dari perkataan yang buruk itu.

Pada saat berkata baik sulit, mungkin diam adalah solusi, agar kita bisa menahan gejolak perkataan buruk keluar. Kalau Anda malah jadi makin gemes dan kesel, coba tengoklah ke dalam, amati pikiran Anda, amati diri Anda. Tunggu sampai mereda. Jika masih ada, lakukanlah latihan katarsis.

Sampai benar benar, plong. Dan melihatnya biasa biasa saja. Seperti panas yang diguyur oleh air hujan. Menjadi segar dan jernih dalam menghadapi apapun yang hadir.

Cilegon, 30012018
Roby Martin

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...