Untuk dapat menangis dengan banyak air mata butuh kualitas dan kuantitas kesedihan yang banyak.
Kalau masalahnya sepele sih, tidak akan sampai membuat air mata mudah meleleh dengan mengalir deras. Masih bisa di tahan dan di pendam, berlalu begitu saja.
Beda hal apabila air mata sudah sinergi dengan kesedihan, kesedihan yang mendalam akan mampu mengalirkan energi yang bergerak di dalam diri manusia.
Emotion, Energy Motion. Energi yang bergerak ini diperlukan ketika segala kepenatan dan sampah sampah emosi mengendap. Bukan hanya tangisan, tertawa pun adalah cara untuk melepaskannya.
Sebagai cara untuk mengekspresikan luapan emosi, tangisan dan tertawa adalah cara yang tepat. Sebab jika tangisan itu mengharu biru, selepasnya adalah kelegaan di dada. Begitupun ketika tertawa sepuas puasnya, selepasnya akan ada sensasi endorpin yang membuatnya bahagia.
Lihat saja di luaran sana, acara televisi yang bergenre komedi, pasti laris manis. Wajar bila di acara acara yang biasanya tidak ada komedinya, untuk memenuhi komoditas pasar, diselipkanlah unsur komedinya.
Sama dengan tertawa, tangisan pun digemari saat diacara muhasabah dan dzikir, atau di acara Training Motivasi ada saja sesi yang membuat peserta menangis sesenggukkan.
Wadah untuk menangis dan tertawa, terkadang dibatasi oleh momn atau kondisi tertentu saja. Sulit kalau kita ciptakan sendiri, sebagai latihan atau bahasa keren nya katarsis. Yang bisa dilakukan sehari hari, latihan yang mudah diaplikasikan kapan saja dan di mana saja.
Selama ini kita masih menggunakan media di luar dirinya sendiri (bantuan orang lain) untuk membuat tertawa dan menangis, bukan nya menjadi efek transformasi diri tapi hanya bentuk pelarian, pelampiasan sesaat saja. Menggugah tidak merubah.
Coba latihlah, beberapa kali tertawa dan menangis tanpa sebab. Lihat dan amati pikiran dan perasaan Anda. Jika sulit, berpura-puralah untuk melakukannya. Lakukan dengan total sampai bisa menangis dan tertawa beneran.
Cilegon, 25012018
Roby Martin
Komentar
Posting Komentar