Langsung ke konten utama

Agama Sebagai Pelarian

Ada temen yang curhat mengenai pengalaman nya di tinggal pacar dan mengakibatkan dirinya lebih rajin dalam beribadah. Ia kembali ke jalan agama dan mendekati Allah agar hatinya menjadi lebih tenang dan damai. 

Kalau sudah begini agama menjadi pelarian saat ia mendapatkan keterpurukan di hidupnya. Terkadang angin anginan, saat butuhnya aja ingat kepada Allah, kalau sudah kumat lagi, bakal kembali kumat seperti dulu. Memang bagusnya jika sudah bisa istiqomah, namun sungguh istiqomah ini sulit, butuh kesungguhan dan komitmen yang luar biasa.

Islam yang secara bahasa berarti berserah diri. Maka beragama 'Positioning' nya harus berserah diri, bukan jadi bahan pelarian. Jika ini terjadi (menjadikan agama sebagai pelarian) maka proses pelarian dari satu tempat ke tempat lainnya. Mencari kepuasan atau bagian yang hilang dari dirinya, yang seolah bisa di temukan di dalam agama. Padahal belum tentu bisa menemukan, jika niat diawalnya tidak disertai oleh rasa berserah diri.

Keterpurukan adalah cara seseorang mencari sandaran baru untu dapat membantu dirinya keluar dari masalah tersebut. Masalah awal yang tidak ia sadari adalah penyebab adanya masalah tersebut karena dirinya sendiri. Cobalah sesekali untuk bisa bercermin dan mengatakan kepada diri sendiri, apakah aku adalah masalah? dan lihatlah, amati pikiran anda, dalam merespon pertanyaan tersebut.

Jadi jangankan menjadikan agama sebagai pelarian, menjadikan agama untuk mencari Tuhan pun tidak akan pernah menemuinya jika kita belum berislam, berserah diri. 

Jangan lari, jangan kembali, jangan menjadikan agama sebagai pelarian. Sadarilah dan berserah dirilah. Perhatikan apa yang akan terjadi.

Cilegon, 08012017

Roby Martin

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...