Langsung ke konten utama

Doraemon dan Kemudahan Hidup Nobita

Setiap hari Minggu tontonan film kartun kesukaan saya semenjak Sekolah Dasar adalah Doraemon. Saya suka dengan karakter Doraemon yang mempermudah kehidupan Nobita yang sial dan bodoh itu. Lama kelamaan saya mulai menyamakan nasib hidup saya sama dengan Nobita. Saya berandai-andai, bagaimana enaknya hidup dengan sejuta kemudahan yang dibantu oleh robot kucing dengan alat ajaibnya dan bisa memenuhi segala keinginan Nobita.

Doraemon bagi Nobita memiliki kemampuan seperti halnya Tuhan yang mampu mengabulkan segala doa dan menghilangkan segala kesulitan hidup. Saya membayangkan Doraemon ini ada di kehidupan nyata, untuk membantu saya ketika saya ada dalam kesulitan, minimal punya pintu ajaib ke mana saja, saya rasa sudah cukup untuk menyenangkan hati yang bisa dipakai healing dan jalan-jalan ke mana saja.

Keseruan menonton Doraemon ini muncul saat ada rasa penasaran mengenai alat ajaib apa yang muncul ketika Nobita mengalami masalah di hari-hari sialnya. Mulai dari masalahnya dengan Giant, Suneo, Sizuka dan belum lagi masalah belajarnya yang minus prestasi.

Efek psikologis menonton film kartun Doremon adalah saya menjadi orang yang suka menantikan keajaiban, keberuntungan, berharap terwujudnya semua keinginan, dan bergantung pertolongan orang lain. Hal seperti ini menjadikan saya di masa kanak-kanak sebagai orang yang manja, sulit mandiri, mudah ragu, sulit mengambil keputusan dan tidak mau mengambil resiko hidup.

Untungnya itu hanya terjadi ketika saya di masa kanak-kanak, di masa remaja saya terbantu dengan membaca buku motivasi, ceramah agama dan bergaul dengan lingkungan yang baik dan ini yang membantu tumbuh kembang saya ketika beranjak dewasa.

Lebih dari ini semua, film kartun Doraemon berhasil menemani dan menghibur masa kecil saya dan jutaan anak lainnya dengan bahagia, punya imajinasi, dan percaya dengan kekuatan impian. Keseruan Doraemon dan Nobita selalu dikenang sebagai film kartun terbaik di masanya. Di masa itu tontonan televisi menjadi kegiatan sehari-hari yang menyenangkan, sebelum adanya handphone yang berisikan game online dan youtube.

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...