Mereka yang mengaku belajar jalan spiritual akan menemui banyak hal yang menarik dalam hidupnya, terlepas mereka menggunakan Tuhan dan agama ataupun yang tidak sama sekali. Sebab penentu keindahan perjalanan spiritual bukan dari apa yang dia miliki, melainkan dari sesuatu yang tidak dia miliki dan tidak mengetahui apa-apa atasnya.
Dengan kata lain spiritualitas yang sedang kita jalani ini tidak ada titik namun semua koma. Tidak ada benar dan salah, yang ada ketepatan dan kecocokan setiap individu yang menjalaninya masing-masing. Tidak bisa disamakan jalan setiap pejalan spiritual.
Mereka yang menemukan keindahan jalan spiritual melalui agama akan asyik masyuk dalam kekaguman mereka terhadap Tuhan dan sang Nabi. Di dalamnya banyak sekali fenomena rohani yang mirip-mirip dengan mereka yang menjalani laku spiritual tanpa Tuhan dan agama. Mungkin perbedaannya ada pada nama, istilah dan tradisi yang ada di dalamnya, selebihnya mungkin bisa sama saja.
Mengenai ketepatan dan kecocokan ini diserahkan kepada individu yang memilihnya dan yang pasti nampak pada kualitas akhlak yang dihasilkan, bukan pada konsep dan benar salahnya. Artinya perjalanan spiritual ini unik sekali dan hanya kita yang tahu kenikmatan di dalamnya.
Kalau ada yang menanyakan kok bisa betah ya ikut di aliran keagamaan tertentu, kita sendiri bisa menjelaskannya dengan logis di samping ada banyak hal yang tidak bisa dikatakan dengan kata-kata. Hal ini sama dengan keadaan yang dialami oleh mereka yang menjalani spiritualitas tanpa Tuhan dan agama.
Apapun jalan spiritual yang kita pilih, yang terpenting kita bisa membuktikan manfaatnya kepada banyak orang dan tidak keberadaan diri kita tidak merugikan orang lain. Bukan input pilihannya, yang utama adalah output yang bisa dirasakan oleh diri sendiri dan orang lain.
Komentar
Posting Komentar