Langsung ke konten utama

Teruntuk Orang-Orang yang Suka Adu Domba yang Ngerasa Paling Bener

Sebagai korban yang diadu domba dengan teman sendiri tuh rasanya anjim banget, kebayang enggak sih punya temen tapi di belakang malah ngadu domba teman sendiri ditambah ngerasa paling bener pula.

Dalam posisi korban saya merasa didzolimi, namun tidak bisa membalas apa-apa. Bagi saya membalas kejahatan kepada orang jahat itu sama saja dengan orang yang jahat. Karena itu, saya putuskan untuk memperbanyak doa agar Allah yang membalas semuanya.

Dalam doa tersebut isinya enggak muluk-muluk, minta agar saya diberikan kekuatan untuk menghadapi ini semua dan berharap Allah memberikan keadilannya agar orang tersebut mendapatkan karma yang setimpal.

Selebihnya saya enggak mau berurusan lagi dengan orang yang suka dengan adu domba dan ngerasa paling bener sendiri. Saya cukup memberikan jarak dan tidak usah terlalu akrab lagi sebab saya tau resiko dan akibatnya kalau sudah berurusan dengan orang yang nyebelin kayak gitu.

Memang sih dalam hidup ini suka ada aja orang yang enggak suka sama kita, walaupun sebisa mungkin sudah melakukan perbuatan baik dan tidak merugikann orang lain. Tugas saya kan bukan untuk menyenangkan semua orang, wajar aja kalau ada yang enggak suka selama saya bisa mengatasinya dengan cara terbaik.

Awalnya saya suka heran, marah, kesel, benci dan kalau bisa ngajak berantem sekalian sama orang yang suka ngerasa paling bener dan senang ngadu domba. Tetapi lama kelamaan saya mulai paham cara mengatasi orang tersebut dengan memberikan batasan dan punya sikap yang tegas agar tidak terulang kembali merugikan diri saya sendiri.

Begitulah cara Allah memberikan ujian dalam kehidupan, agar saya bisa lebih sabar menghadapi orang yang suka ngadu domba dan ngerasa paling bener sendiri. Ada yang bilang sabar itu enggak ada batasnya, kalau ada batasnya bukan sabar namanya. Untuk masalah ini saya belajar sabar, tetapi kapan selesai dan orang tersebut dapat karmanya sih? hehe



Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...