Langsung ke konten utama

Dunia Anak-Anak yang Sulit Saya Mengerti

Saya mencoba memahami dunia anak-anak dan memulainya dengan belajar ilmu parenting. Ilmu parenting digadang-gadang dapat membuat orang tua memahami dunia anak-anak, menjadi orang tua yang sabar dan anak-anak menjadi anak yang soleh-solehah, selamat dunia dan akhirat.

Sumber ilmu parenting yang saya pelajari berasal dari media sosial, saya menemukan begitu banyak orang tua hebat yang mengajarkan cara sukses mendidik anak-anaknya. Sebagai orang tua dari dua anak yang lagi aktif, sering membuat marah dan sering bertanya-tanya mengenai banyak hal, saya suka kebingungan menanggapi tingkah laku anak.

Saya punya rasa suudzon terhadap pemateri parenting yang nampak sempurna itu, apa iya mereka tidak pernah marah? Bagaimana mereka memberikan perintah agar anak mudah menurut? Seperti apa yang mereka ajarkan sehingga anaknya menjadi anak yang soleh dan solehah?

Di samping saya husnudzon bahwa mereka punya keahlian pada setiap kalimat yang keluar dari perkataannya dalil kitab suci, kata mutiara, motivasi, dan afirmasi yang dapat membuat anak menuruti semua perintah orang tua.

Entah mana yang benar, yang pasti saya masih mengalami kesulitan menjadi orang tua yang seperti para penutur ilmu parenting tersebut. Naluri saya selumrahnya orang tua yang suka marah-marah pada umumnya ketika piring pecah, rumah berantakan, berkelahi dengan anak tetangga, menangis tanpa sebab.

Mungkin orang tua semodel seperti saya ini lebih cocok mengikuti ruqyah massal ketimbang belajar ilmu parenting. Saya menyalahkan jin kafir yang bersarang di dalam diri saya dan mungkin juga anak saya, yang membuat saya mudah marah dan sulit mengendalikannya.

Lebih mudah menyalahkan jin atau setan yang menyebabkan kurang piawainya saya mendidik anak. Rumah saya kemungkinan dihuni oleh ribuan jin dan jenis jinnya adalah jin khodam macan biskuat yang suaranya seperti Alif Cepmek, ruarrr.

Dengan ini saya bisa tahu penyebab utama kemarahan saya ada pada jin yang mengganggu diri saya, bukan karena manajemen qolbu saya yang harus dibenahi. Ribet juga kalau harus belajar manajemen qolbu, saya harus ketemu Aa agar saya bisa pintar dalam mengurus anak dan istri. Chuaks



Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...