Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

Pondok Pesantren Az Zaitun dan Negara Islam Indonesia (NII)

Saya cukup lama mengetahui keterlibatan gerakan islam Negara Islam Indonesia (NII) yang berpusat di pondok pesantren Az Zaitun, terlebih ada beberapa teman saya di masa sekolah dan kuliah dahulu dikenal sebagai kader NII. Kehebatan NII ini terlihat pada keahlian mereka dalam mengkader anggota baru. Cara dakwahnya bukan memakai cara yang seperti biasanya ceramah ke masjid-masjid, mereka menggunakan cara dakwah fardiyah atau dakwah yang menyasar kepada orang perorang. Mereka sudah punya target yang spesifik dan potensial untuk ditarik harta dan tenaganya untuk kepentingan gerakan NII. Saya sendiri punya pengalaman ketika kuliah dikader oleh NII dengan cara diajak diskusi dan debat mengenai masalah Indonesia dan Islam sebagai solusinya. Sekitar 1 jam saya diberikan dalil dan logika agar saya masuk NII dan hasilnya jelas gagal. Mereka belum tahu semenjak bangku sekolah sering bergesekan dengan kader NII dan pengetahuan saya mengenai gerakan keislaman cukup mampu melawan serta membalas dokt...

Membaca Gerakan Keislaman di Sekolah - Bagian 1: Awal Mengenal dan Berhenti dari Gerakan Tarbiyah

Sekitar tahun 2000an gerakan keislaman punya corak yang khas dan saya bersentuhan langsung dengan gerakan keislaman semenjak sekolah. Khususnya di sekitar daerah Serang, Banten saya dipertemukan oleh tokoh dan aktivis islam yang populer ketika itu. Bermula dari kajian keislaman yang kami sebut dengan halaqoh pekanan. Saya diajak oleh seorang mahasiswa yang berkenalan di kampus ketika saya dan teman yang satu grup nasyid diundang untuk membawakan lagu rohani keislaman acara di kampus tersebut. ...

Sudah Terbiasa Kerja Lembur Dibayar ataupun Tidak

Lebaran 2023 ini saya masuk kerja shift siang dan beberapa teman yang cuti kerja karena lebaran, saya sengaja tidak mengambil cuti di hari lebaran karena ingin merasakan uang lemburan yang lebih banyak daripada sebelumnya. Saya sudah punya rencana cuti di bulan Oktober 2023 ada acara di luar kota. Makanya saya bela-belain tidak cuti lebaran dan memilih untuk mengambil semua lemburan yang ada. Saya sampai mendapatkan 5 hari lembur berturut-turut dengan waktu lembur 28 jam. Uang lemburan yang keluar di bulan depan nanti lumayan untuk uang tabungan dana darurat dan pendidikan anak. Bagi seorang karyawan pabrik uang tambahan hanya di dapat ketika lembur sebab saya belum ada bisnis di luar kerjaan. Jadi kalau ada lemburan berapa pun lamanya akan saya ambil semuanya. Yang paling membagongkan adalah saya ditinggal mudik oleh istri dan anak-anak. Di rumah saya bangun sendiri, masak sendiri, menyiapkan persiapan bekal dan perlengkapan kerja sendiri. Sudah seperti anak bujang yang sedang ngekos ...

Cara Ngadepin Orang Nyebelin yang Nanya Kapan Nikah di Hari Lebaran

Cara ngadepin mereka yang nyebelin nanya nanyea: kapan nikah (lagi), kapan lulus, kapan punya anak (lagi) dan kapan mati? 😁 Pertama kita harus baik sangka dulu, mungkin mereka menanyakan hal tersebut karena perhatian, penasaran, cuma basa basi. Nah, buruk sangkanya emang niat ngebully aja sih. Hehe 😅 Kedua kita bisa menghandle nya dengan jangan baper. Kasih kesan kalau kita tuh dewasa dan bijaksana. Jawab semua pertanyaan mereka dengan ngebungkam make tanggapan yang positif.  Menurut Kisuril jawabannya bisa kasih dengan ilusi waktu, contohnya: kebetulan nanti nikahnya kalau enggak hari sabtu ya minggu lah, dateng ya. Terus bisa juga dengan ngasih ilusi progress, contohnya: calonnya mah udah ada paman, ini juga udah nabung, doain ya bisa secepatnya. Terakhir pake cinta dan rayuan, contohnya: wah makasih banget udah diingetin, sebenernya masih saya rahasiain calon dan waktunya, tapi nanti kalau udah ada kepastian, tante orang pertama yang saya kabarin.

Verbalisasi Perasaan

Kita pasti pernah menginginkan orang lain mengerti perasaan atau lebih peka tentang apa yang kita rasakan. Tidak perlu kita jelaskan secara detail mengetahui isi pikiran dan perasaan orang lain, namun kita berharap orang lain bisa menebak dengan benar tanpa harus dikasih tahu. Memang ini aneh, meminta orang lain mampu menebak dengan benar isi pikiran dan perasaan orang lain, padahal dia bukan seorang dukun yang punya kemampuan indera keenam. Apa susahnya memberitahu isi pikiran dan perasaan kita secara langsung? jangan hanya memberikan kode dan isyarat agar mereka lebih peka dan mau memahami. Karena kita adalah makhluk verbal, yang artinya kita perlu diberi tahu mengenai perasaan kita. Ya, kita perlu melakukan verbalisasi perasaan atau membahasakan dan menjelaskan apa yang benar-benar yang kita mau. Ketika kita sedang sedih ingin cerita dan menangis, sediakan waktu dan katakan langsung kepada pasangan atau teman yang dipercaya. Katakan kepadanya, saya mau sedang sedih dan mau cerita, n...

Relaksasi Beragama

Jika selama ini kita beragama terlalu serius dan dianggap beban karena banyak tuntutan melakukan aturan agama yang ketat dan fanatik. Saya menawarkan konsep relaksasi beragama untuk memecah kekakuan, keseriusan dan kefanatikan yang tidak perlu. Saya mengatakan kefanatikan yang tidak perlu karena ada beberapa hal mengenai kefanatikan diperlukan dan ada kefanatikan yang sebaiknya dimusnahkan, contohnya seperti kita boleh fanatik membela agama namun jangan diartikan membela agama sampai membunuh dan memerangi semua orang kafir. Saya anggap relaksasi beragama ini penting bagi masyarakat muslim perkotaan yang memiliki ciri khas semangat beragama yang sering ikut-ikutan tren, lebih banyak belajar agama dari media sosial, berlebihan-lebihan dalam beragama (ghuluw) dan terkadang melupakan keindahan akhlak. Relaksasi beragama yakni cara pandang kita melihat agama sebagai sesuatu yang fleksibel dan menyenangkan, sehingga kita beragama tidak lagi melulu tentang menyalahkan mereka yang berbeda pah...

Homo Religiosus

Manusia sebagai homo religiosus memiliki kecenderungan fitrahnya sebagai makhluk beragama. Dengan beragama manusia diharapkan memahami dan menerima ajaran kebaikan yang bersumber dari agama. Agama sebagai ajaran kebaikan hadir untuk mengajak umatnya melakukan kebaikan dan manfaat kepada dirinya sendiri dan juga orang lain. Mereka yang menolak agama (agnostik) bukan karena menolak kebaikan yang ada di agama, namun kebencian mereka muncul dari pengalaman traumatis atas agama.  Begitupun mereka yang menolak tuhan (ateis), dirinya merasakan ketidakadilan atas peran Tuhan dalam hidupnya. Sehingga Tuhan sebagai sosok otoritas tertinggi dinilai tidak perlu ada dan cukup dirinya yang mengupayakan segalanya. Mereka yang agnostik dan ateis ini lahir dari rahim rasa kekecewaan, kebencian, trauma dan kemarahan. Padahal keberadaan agama dan Tuhan bukan untuk ditolak, melainkan diterima apa adanya. Kita sadar bahwa penolakan terhadap agama dan Tuhan adalah tindakan percuma, sebab agama dan Tuhan...

Pengalaman di Dunia Perhijrahan dan Latar Belakang Menulis Buku Ngerasa Paling Hijrah dan Suka Nyebelin

Pengalaman saya di dunia perhijrahan dimulai dari Sekolah Menengah Pertama awal mengikuti halaqoh dan membuat tim nasyid. Pernah menjadi Ketua Rohani Islam dan Ketua Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia semasa duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Saat Mahasiswa lumayan banyak ikutan organisasi mulai dari Lembaga Dakwah Kampus, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, Laboratorium Dakwah Pemuda dan Pelajar, Pengisi Menthoring Agama Islam di sekolah-sekolah, Koordinator Little Madinah dan banyak lagi lainnya. Memang saya punya kapabilitas dan pengalaman yang lumayan di dunia pergerakan keislaman, sekadar adu ilmu agama boleh lah, kebetulan dulu suka diskusi dan debat dengan pergerakan islam yang ada di sekolah dan kampus. Ini semua saya share untuk mengetahui track record dan punya landasan dalam menulis buku yang bergenre islam. Latar Belakang menulis buku Ngerasa Paling Hijrah dan Suka Nyebelin adalah refleksi diri saya mengenai pengalaman, sudut pandang, konflik, saran, kritik da...

Hijrah dan Unhijrah Sama saja, Jika Outputnya Merasa Paling dan Menyebalkan

Pada saat menulis buku ngerasa paling hijrah dan suka nyebelin, memang berdasarkan pengalaman, sudut pandang, konflik, saran, kritik, dan interaksi saya dengan fenomena hijrah. Ini pun berlaku dengan kondisi sebaliknya, pada saat pasca hijrah di mana seseorang mengalami fase pencerahan karena merasa suwung, wahdatul wujud, hakikat makrifat, mendapatkan kesadaran tertinggi, tercerahkan, pengalaman puncak spiritualitas. Bagi saya pada saat mereka ngerasa paling dan nyebelin, sebenarnya mereka hanya berganti baju dan tetap melakukan pola tindakan yang sama. Tidak ada yang berubah dari tindakan dan kesadarannya, mereka hanya orang yang tengil dan menyebalkan dengan baju identitas yang berbeda saja. Hijrah itu baik karena dekat dengan ajaran agama yang penuh kebaikan, begitu pun dengan jalan spiritual yang isinya kebaikan juga. Kita tidak sedang memperdebatkan kebaikannya, namun kita sedang menanggapi output tindakan dan kebermanfaatannya.

Si Paling Hijrah dan Pas Lagi Lucu-Lucunya

Fenomena hijrah yang ramai beberapa tahun belakangan ini saya menilainya sebagai hal yang baik, karena berhasil membuat banyak orang hijrah dari yang dulunya jauh dari agama menjadi dekat dengan agama. Islam sebagai ajaran kebaikan mengantarkan umatnya yang sedang mencoba dekat dengan Islam menjadi pribadi yang lebih baik, damai juga memberikan keselamatan kepada orang lain. Kebiasaan yang sering terjadi pada orang yang baru hijrah adalah melihat kebenaran yang baru didapatkan sebagai kebenaran yang mutlak dan muncul ghiroh untuk menyampaikan kebenaran kepada sebanyak-banyaknya orang. Mungkin efek semangat yang berlebihan dan terkesan nyebelin ketika menyampaikan kebaikan sehingga melupakan cara yang santun dan memperhatikan kenyamanan orang lain ketika menyampaikan kebenaran mutlak dan kebaikan yang diyakininya. Mungkin juga efek pas lagi lucu-lucunya, yang membuat cara menyampaikan kebaikan menggunakan paksaan, nyakitin hati, ujaran kebencian, ancaman, kemarahan dan bentakan suara ya...

Spiritualitas Tanpa Tuhan dan Agama

Mereka yang mengaku belajar jalan spiritual akan menemui banyak hal yang menarik dalam hidupnya, terlepas mereka menggunakan Tuhan dan agama ataupun yang tidak sama sekali. Sebab penentu keindahan perjalanan spiritual bukan dari apa yang dia miliki, melainkan dari sesuatu yang tidak dia miliki dan tidak mengetahui apa-apa atasnya. Dengan kata lain spiritualitas yang sedang kita jalani ini tidak ada titik namun semua koma. Tidak ada benar dan salah, yang ada ketepatan dan kecocokan setiap individu yang menjalaninya masing-masing. Tidak bisa disamakan jalan setiap pejalan spiritual. Mereka yang menemukan keindahan jalan spiritual melalui agama akan asyik masyuk dalam kekaguman mereka terhadap Tuhan dan sang Nabi. Di dalamnya banyak sekali fenomena rohani yang mirip-mirip dengan mereka yang menjalani laku spiritual tanpa Tuhan dan agama. Mungkin perbedaannya ada pada nama, istilah dan tradisi yang ada di dalamnya, selebihnya mungkin bisa sama saja. Mengenai ketepatan dan kecocokan ini dis...

Kesalahan yang Berulang dan Maaf yang Tertolak

Kesalahan yang dilakukan secara berulang kali dan janji yang dikatakan diingkari, jelas sekali permintaan maaf sulit bisa diterima. Tindakan yang membuat sakit hati seseorang jika sekali mungkin bisa dimaafkan, namun untuk yang kedua, ketiga dan ke sekian kalinya nanti dulu. Sebaiknya memaafkan ditunda sampai orang tersebut bisa membuktikan konsistensi perubahan yang dia lakukan. Poinnya memang bukan hanya dimemaafkan saja, kita melihat ke belakang mengapa kesalahan ini bisa berulang-ulang tanpa ada perubahan yang konsisten dan mengambil pelajaran dari kesalahan yang telah dia lakukan. Mungkin penyebab utamanya ada di kelalaian dan pemakluman dirinya atas kesalahan yang diperbuat. Semakin longgar dirinya memaklumi kesalahannya sebagai hal yang boleh dilakukan dengan intensitas yang kurang dan berbeda konteksnya dengan yang dahulu. Sebenarnya pada hakikatnya hal tersebut tetaplah kesalahan yang harus diupayakan jangan sampai terulang kembali. Begitulah kelalaian dan pemakluman yang menc...

Ketakutan Sebagian Umat Islam dengan Pendirian Gereja

Sebagai orang yang pernah menolak kristenisasi dan menolak pendirian gereja, saya paham alasan mengapa sebagian umat islam ketakutan dan melakukan penolakan yang agak berlebihan. Saya katakan sebagian umat islam karena ada juga yang sebagian lainnya yang menerima pendirian gereja tanpa ada masalah dan bisa hidup berdampingan. Kalau masjid saja boleh berdiri di mana-mana, agama lain pun boleh mendirikan rumah ibadahnya dimanapun. Ketakutan mereka didasari oleh terganggunya iman dengan keberadaan rumah ibadah agama lain. Anggapannya bisa saja umat islam yang ada di sekitar pendirian gereja bisa murtad atau keluar dari islam. Anggapan lainnya adalah akan terganggu dengan suara gaduh dan ritual agama yang berbeda. Anggapan-anggapan ini hasil dari buruk sangka yang belum tentu terbukti, yang penting menyelamatkan akidah dengan menolak pendirian gereja adalah tindakan yang dianggap amar makruf nahi munkar. Padahal kalau saja ada ruang diskusi yang dibangun melalui jembatan pemerintah atau fo...

Tuhan Tanpa Teologi

Tuhan sebagai diksi yang tidak akan pernah habis dibahas oleh umat manusia karena itu kehadiran teologi adalah untuk membahas wacana nalar menegani Tuhan, agama dan spiritualitas. Teologi berasal dari bahasa Yunani, theo dan logos. Kata Theo memiliki arti yang ilahi atau Tuhan, sedangkan kata logos berarti ide, gagasan, ilmu atau diskursus. Teologi juga sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang Tuhan dan keyakinan beragama . Dengan pemahaman di atas berarti Tuhan hampir tidak bisa dipisahkan dari ranah bahasan teologi, begitupun dengan bahasan mengenai agama. Tuhan dan agama merupakan dua hal yang berkaitan satu sama lain, Tuhan diinterpretasikan menciptakan agama melalui sang utusan dan agama sebagai lembaga yang menaungi ajaran sang utusan Tuhan. Apakah bisa Tuhan dipisahkan tanpa teologi? Menurut saya tidak bisa sebab Tuhan dan teologi merupakan satu koin dengan mata koin yang berbeda. Teologi yang sejak awal kemunculanannya menelaah mengenai hubungan manusia dengan Tuhan...