Langsung ke konten utama

Menyelam Sebentar, Namun Jangan Tenggelam

Perasaan jika masuk terlalu dalam, kita akan terbawa oleh perasaan yang saat diikuti seperti tenggelam dalam samudera yang tidak ada ujungnya. 

Perasaan memang senang sekali melebih-lebihkan suatu keadaan dan menganggap apa yang dirasakan itu nyata.

Padahal perasaan itu bukan kenyataan, perasaan adalah hasil cipta pikiran. Pikiran menciptakan perasaan dan perasaan mengarahkan pikiran.

Jadi jangan sampai kita terlalu dalam hingga larut tenggelam dalam samudera perasaan yang tidak ada ujungnya, coba ajak diri kita untuk mengambil nafas ke permukaan samudera dan menyelam berenang mengendalikan air laut perasaan.

Karena kita sadar yang menciptakan perasaan itu adalah pikiran dan jangan pernah mempercayai pikiran yang sifatnya sementara, rapuh serta tidak nyata.

Pada saat arus deras perasaan menyeret untuk tenggelam, sadarkan diri bahwa perasaan ini tidak nyata dan berenanglah dalam samudera perasaan dalam kendali kesadaran penuh utuh.

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...