Langsung ke konten utama

Ada Huruf (Cak) Nun dalam Nama Firaun

Sebagai orang yang suka mendengarkan maiyahan, setiap kajian Caknun dan selalu menarik untuk jadi bahan renungan dan pelajaran.

Caknun sebagai penulis yang karya esainya terlihat sekali piawai dalam mengolah narasi yang hanya dirinya yang mampu membahasnya. 

Begitupun dengan gayanya dalam berbicara di depan jamaah maiyah, tetap menjaga kekhasan beliau dalam bertutur dan menghipnotis jamaahnya yang selalu dihadiri oleh ratusan jamaah yang mendengarnya.

Apesnya ketika Caknun menyenggol kekuasaan, diksi kesambet, Firaun dan jokowi menjadi trending dan viral di media sosial.

Banyak yang kecewa dan memilih ikut kajian dari guru yang lain, bahkan ada yang berani memakinya.

Caknun di dalam video klarifikasinya sampai mengatakan sedang kesambet karena menyamakan Jokowi dengan Firaun.

Caknun di usia senjanya masih kuat mengisi maiyahan berjam-jam dan semua bahan kajian bisa keluar tanpa skenario. Saya salut dan kagum dengan dedikasinya yang total dalam berdakwah.

Bagi saya wajar saja Jokowi disamakan dengan Firaun, seperti halnya huruf (Cak) Nun ada dalam nama Firaun. Toh sosok Firaun tidak terlalu rusak seperti persepsi kebanyakan orang, Firaun kan nama semua raja yang memimpin kerajaan Mesir ketika itu.

Sejarah mencatat, Firaun adalah ayah angkat dari nabi Musa yang mengasuhnya hingga dewasa. Jasa Firaun cukup besar dalam merawat Musa sampai menjadi nabi dan Firaun dijatuhkan oleh anak angkatnya sendiri.

Jangan-jangan keduanya "Firaun". Bedanya, Jada yang disimbolkan sebagai pemimpin sebuah negara dan ada yang sebagai ayah angkat bagi anak-anak di jamaahnya.

Dan jangan-jangan saya juga Firaun yang disimbolkan sebagai orang yang keras kepala atau yang lebih buruk dari itu. Ya, boleh saja. 

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...