Sebaiknya berhenti dahulu dan kasih jeda untuk sejenak melihat ke dalam diri. Mulailah semuanya dengan lebih pelan, santai, sadar dan waspada. Kita melihat semuanya dari dalam keluar, sebagai pengamat yang melihat segalanya dari kedua bola mata.
Di sana akan nampak helaan nafas, detak jantung, suasana hati, dan sang pengamat selalu mengamati dan sadar dengan semua anggota tubuh lakukan serta pikiran dan perasaan yang diamati.
Sebaiknya berhenti dulu dengan semua kesibukan yang mengganggu. Istirahatlah untuk sekadar mendengar yang di dalam kesunyian batin. Dengarkan bisikan suara pikiran yang memenuhi kepala dan perasaan yang menyesakkan dada.
Sebisa mungkin jangan terpengaruh oleh apapun yang dilihat, didengar dan dirasakan. Sadari itu semua tidak nyata dan sementara
Siapa yang melihat dengan mata? Siapa yang mendengar dengan telinga? dan siapa yang sedang menjadi sang pengamat?
Hanya kamu yang mengetahuinya. Dia bukan pikiran, bukan perasaan, bukan anggota tubuh dan bukan semuanya. Dia melampaui semua batasan fisik dan itulah yang disebut dengan kesadaran murni.
Komentar
Posting Komentar