Langsung ke konten utama

Mengenal Luka, Merawat Sembuh

Luka itu seperti hujan. Datangnya bertahap, kadang rintik, kadang deras. Sembuhnya juga begitu, perlahan, setetes demi setetes. Kalau hatimu terluka, nggak usah buru-buru sembuh. Rasa sakit itu hadir dengan tujuan: mengajarkan sesuatu. Kadang, yang kita butuhkan bukan pelarian, tapi keberanian untuk duduk bareng luka itu. Rasakan sakitnya, dengarkan ceritanya. Dari situ, kita mulai mengerti kenapa kita terluka.

Sembuh bukan soal kembali menjadi dirimu yang dulu. Luka itu mengubah kita, mau nggak mau. Sembuh adalah tentang menerima perubahan itu. Tentang berdamai dengan bagian diri yang baru, meski bentuknya nggak sempurna lagi. Rasa sakit yang kamu alami adalah pengingat bahwa kamu masih hidup, masih manusia.

Kita nggak perlu maksain diri untuk baik-baik aja. Nggak harus langsung utuh lagi. Hidup itu soal proses, dan luka adalah salah satu jalannya. Tiap bagian yang kamu sembuhkan adalah bukti kekuatanmu, meski sebelumnya kamu sempat hancur.

Jadi, kasih waktu buat dirimu sendiri. Luka itu nggak selamanya buruk. Kadang, luka jadi ruang di mana kita belajar tentang makna hidup, tentang bagaimana mencintai diri sendiri. Karena dari serpihan itulah, kita belajar untuk menjadi utuh dengan cara yang baru.


Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...