Langsung ke konten utama

Meniup Api Cinta, Membakar Kangen Sendiri

Tidak tahu cinta itu apa, namun sebatas merabanya dengan kaki dan dalam kondisi mata terpejam. Terus berjalan dalam kegelapan, meraba-raba arah dan jalan yang tak menentu. Semoga saja ini jalan yang benar, kalaupun salah sudah ada upaya segala cara yang dipunya. Meniup api cinta perlahan menggunakan sebilah bambu lingkar kecil (suluh) agar membesar di perapian. Panasnya api, ada gunanya juga untuk memasak yang mentah menjadi matang. Ego yang dibakar, pasti tidak nyaman, tidak mudah untuk menerima dan maunya pergi mencari tempat pelarian ternyaman.

Berlari sejauh mungkin, menjauhlah sebisa mungkin, berjaraklah berkilo-kilo meter, ada jarak aman untuk tidak terlalu dekat dan terbakar. Memang kenyamanan yang dibutuhkan, pujian yang melangitkan hati. Perjalanan terlalu menyenangkan dan melenakan diri sendiri, seharusnya berhati-hati, jangan-jangan ini jebakan atau mungkin saja ini kesadaran here and now yang sesungguhnya. Biarkan nanti akan tiba waktunya sampai kangen sendiri, ingin mendekat tapi malu, mau menyapa namun enggan, berharap dikabari duluan yang sayangnya tidak ada kabar sama sekali.

Tersiksa sendiri, bukan? Emang enak! Menabung kangen sendiri, keras kepala dengan kebenaran sendiri, egois atas nama menjadi diri sendiri. Kamuflase kebahagiaaan, menutupi kesedihan. Tersenyum menahan kesepian. Menahan sakit sembari mengumbar kesal dan kecewa. Mampuslah kau, dikoyak-koyak kangen sendiri!

Serang, 20 April 2019
Roby Martin

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...