Langsung ke konten utama

Takut Mati Meskipun Saya Akan Bertemu dengan Tuhan

Teringat waktu masa pandemi Covid lalu, orang terdekat yang kita kenal, muda maupun tua mati dan kejadian ini membuat kita ketakutan sekaligus panik, jangan-jangan setelah mereka saya mendapatkan giliran dijemput oleh kematian.

Ceramah shalat Jumat ketika itu memberikan motivasi kepada jamaah bahwa kita semua ini Camat atau Calon mati, tinggal bagaimana kita dapat menggunakan waktu yang ada untuk bisa bermanfaat bagi orang lain dan punya cukup bekal di akhirat nanti.

Motivasi jenis ini sering saya pakai untuk memotivasi saya agar melakukan amal kebaikan demi mendapatkan pahala dan surga. Cara pandang saya melihat kematian bergeser dari takut mati kepada mempersiapkan kematian dengan cara yang terbaik yakni melakukan serangkaian amal kebaikan di dunia.

Ada lagi yang memberikan jokes begini, mengapa kita takut dengan kematian? padahal kita semua yang ada di sini ingin bertemu dengan Tuhan dan masuk surga. Ayo kita mati saja sekarang, toh sudah dijamin masuk surga oleh Tuhan.

Dari sini saya melihat kematian menjadi lebih lucu kemudian menganggap kematian sebagai proses perjalanan kehidupan selanjutanya setelah di alam dunia. Saatnya ruh atau jiwa melanjutkan perjalananya, setelah selesai menempati tubuh fisik menuju ke dimensi kehidupan selanjutnya.

Kemelakatan yang terjadi ketika kita takut akan kematian biasanya karena belum bisa meninggalkan orang-orang yang kita cintai seperti anak dan istri, belum lagi masalah hutang piutang yang belum diselesaikan. Kemelekatan dan ketakutan muncul bukan saja karena kita cinta dunia, namun juga karena kurangnya ilmu mengenai kematian.



Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...