Sama seperti halnya kesedihan, kemarahan, kebencian yang keberadaannya bukan untuk dihilangkan dan dihindari sepenuhnya, kesepian pun begitu, tidak bisa kita hilangkan dan dihindari. Jadi jangan dihindari, sebisa mungkin dihadapi dan dipeluk kesepian itu hingga pergi dengan sendirinya. Kalau kesepian itu datang lagi, kita sudah tahu cara tepat berhadapan dengannya.
Sebab kesepian bagian dari diri kita yang sedang merindukan suatu kehilangan. Ketika kesepian itu hadir, coba ajak dia duduk bersama dan lihat lagi lebih dalam. Mungkin saja ada bagian diri yang lain yang ingin hadir dan memberikan informasi bahwa bukan hanya kesepian, akan tetapi ada kesedihan dan kerinduan yang mendalam.
Jika dikatakan bahwa saya sedang sendiri namun bukan kesepian, sebenarnya dibalik keadaan tersebut ingin menjelaskan kalau diri ini masih kuat dihantam oleh sendiri dan kesepian. Saya melihatnya sedang menyangkal perasaan kesepian yang dihadapinya, semacam sedang menenangkan diri dari perasaan kehilangan.
Sedang sendiri itu ok dan sedang kesepian juga ok, jangan dilawan dan dihindari, bebaskan dan biarkan dia tumbuh di dalamnya dan kita bisa bersahabat dengan perasaan itu semua. Kita belajar untuk menerima segala perasaan yang membuat tidak nyaman. Memang tidak mudah, yang penting kita hadapi dan selesaikan sampai tuntas.
Ketika kesepian itu datang sambut keberadaannya dengan santai. Sadari bahwa kesepian itu bagian dari dalam diri kita yang sedang ingin disapa keberadaannya. Akui bahwa sedang rindu dan kehilangan, setelah itu coba uraikan perasaan tersebut dengan menerimanya dan sebagaimana adanya.
Sampai kita bisa bersahabat dengan kesepian, kesendirian dan emosi lainnya yang akhirnya kita mampu mengendalikannya dengan baik dan tidak berlarut-larut dalam kubangan perasaan yang menyusahkan diri sendiri.
Komentar
Posting Komentar