Sering sulit menolak permintaan orang lain di saat diri kita tidak bisa? inilah yang disebut dengan orang yang enggak enakan. Resikonya membuat diri kita kerepotan sendiri. Di dalam hati kita menolak namun karena enggak enakan kita bertahan dan melakukannya.
Untuk bisa sampai menghilangkan kebiasaan tidak enakan ini harus diupayakan belajar lebih tega, tidak mengurusi perasaan orang lain yang di luar kendali diri kita dan mampu lebih jujur terhadap diri sendiri.
Kita harus bisa lebih tega dalam artian kita bisa memprioritaskan kesanggupan diri kita sendiri dahulu, daripada orang lain. Memang terlihat egois, namun setidaknya kita tidak menjadi orang enggak enakan yang melakukan kegiatan yang sebenarnya keberatan melakukannya.
Mengenai perasaan orang lain yang sebal dan marah karena penolakan diri kita itu sudah jadi urusan dia sendiri, lebih baik kita mau mengatakan kondisi yang sebenarnya bahwa memang kita benar-benar tidak bisa. Kita punya alasan yang mendasar ketika menolak dan tidak bisa melakukannya.
Jujur terhadap diri sendiri adalah tidak menjadi munafik atau katakan apa yang sebenarnya walaupun pahit. Kita menjadi bebas mengatakan kejujuran dalam diri kita tanpa batasan pendapat negatif orang lain. Orang yang enggak enakan biasanya sangat mudah dipengaruhi oleh pendapat orang lain terhadap dirinya.
Oleh karena itu pentingnya menjadi orang yang cuek atau masa bodoh atas pendapat orang lain. Kita yang lebih tahu mengenai diri kita sendiri dan biarkan orang lain berpendapat apapun, di mana hal tersebut berada di luar kendali diri kita.
Kita harus bisa memisahkan mana yang ada di luar kendali domain diri kita dan mana yang ada di dalam kendali diri kita sendiri. Dengan mengetahui domain kendali ini kita menjadi tahu bahwa tidak semua hal dapat dikendalikan. Apa-apa yang ada di luar domain kendali kita, biarkan hal tersebut menjadi kendali orang lain.
Jangan pernah mencoba menarik domain kendali yang ada di orang lain kepada diri kita, nantinya kita kerepotan sendiri dan menghadapi banyak masalah. Sebaiknya kita urus banyak hal yang ada di dalam domain kendali diri kita sendiri.
Nah apakah ini artinya kita menjadi egois. Mungkin bisa saja seperti itu, namun hal ini dimaksudkan untuk memisahkan domain kendali dan mengetahui konteks. Dengan memisahkan domain kendali, tugas kita menjadi lebih sederhana dan ada porsinya masing-masing. Dengan mengetahui konteks, kita menjadi tahu bahwa segala sesuatu bisa tepat tergantung konteks yang ada di dalamnya.
Komentar
Posting Komentar