Langsung ke konten utama

Jangan Jadi Orang yang Enggak Enakan, Begini Cara Untuk Mengatasinya

Sering sulit menolak permintaan orang lain di saat diri kita tidak bisa? inilah yang disebut dengan orang yang enggak enakan. Resikonya membuat diri kita kerepotan sendiri. Di dalam hati kita menolak namun karena enggak enakan kita bertahan dan melakukannya.


Untuk bisa sampai menghilangkan kebiasaan tidak enakan ini harus diupayakan belajar lebih tega, tidak mengurusi perasaan orang lain yang di luar kendali diri kita dan mampu lebih jujur terhadap diri sendiri.

Kita harus bisa lebih tega dalam artian kita bisa memprioritaskan kesanggupan diri kita sendiri dahulu, daripada orang lain. Memang terlihat egois, namun setidaknya kita tidak menjadi orang enggak enakan yang melakukan kegiatan yang sebenarnya keberatan melakukannya.

Mengenai perasaan orang lain yang sebal dan marah karena penolakan diri kita itu sudah jadi urusan dia sendiri, lebih baik kita mau mengatakan kondisi yang sebenarnya bahwa memang kita benar-benar tidak bisa. Kita punya alasan yang mendasar ketika menolak dan tidak bisa melakukannya.

Jujur terhadap diri sendiri adalah tidak menjadi munafik atau katakan apa yang sebenarnya walaupun pahit. Kita menjadi bebas mengatakan kejujuran dalam diri kita tanpa batasan pendapat negatif orang lain. Orang yang enggak enakan biasanya sangat mudah dipengaruhi oleh pendapat orang lain terhadap dirinya.

Oleh karena itu pentingnya menjadi orang yang cuek atau masa bodoh atas pendapat orang lain. Kita yang lebih tahu mengenai diri kita sendiri dan biarkan orang lain berpendapat apapun, di mana hal tersebut berada di luar kendali diri kita.

Kita harus bisa memisahkan mana yang ada di luar kendali domain diri kita dan mana yang ada di dalam kendali diri kita sendiri. Dengan mengetahui domain kendali ini kita menjadi tahu bahwa tidak semua hal dapat dikendalikan. Apa-apa yang ada di luar domain kendali kita, biarkan hal tersebut menjadi kendali orang lain.

Jangan pernah mencoba menarik domain kendali yang ada di orang lain kepada diri kita, nantinya kita kerepotan sendiri dan menghadapi banyak masalah. Sebaiknya kita urus banyak hal yang ada di dalam domain kendali diri kita sendiri.

Nah apakah ini artinya kita menjadi egois. Mungkin bisa saja seperti itu, namun hal ini dimaksudkan untuk memisahkan domain kendali dan mengetahui konteks. Dengan memisahkan domain kendali, tugas kita menjadi lebih sederhana dan ada porsinya masing-masing. Dengan mengetahui konteks, kita menjadi tahu bahwa segala sesuatu bisa tepat tergantung konteks yang ada di dalamnya.

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...