Sekarang saya mulai mengerti mengenai alasan bapak saya yang suka melamun di depan teras depan rumah sambil merokok djarum super dan ditemani secangkir kopi hangat.
Saya kira ritual pagi semacam itu hanya sekadar cara santai dan tidak ada gunanya, ternyata gunanya untuk relaksasi bagi tubuh dan pikiran sambil memikirkan masa depan anak, kondisi keuangan, masalah pekerjaan dan pikiran random lainnya yang sering muncul ketika melamun.
Dalam kegiatan melamun itu terselip juga beberapa makian yang secara sadar maupun tidak sadar terlontar melalui mulut yang berisi asap rokok, walaupun ini jarang terdengar langsung oleh saya mungkin saja di dalam batinnya. Memaki setiap bayangan pikiran yang menyebalkan dan ingatan mengenai kejadian yang membuat kesal juga marah.
Melamun dan memaki ini pernah saya alami dan dilakukan untuk mendapatkan efek relaksasi bagi tubuh dan pikiran. Bedanya saya tidak menggunakan kopi dan rokok, cukup melamun dan memaki saja di waktu yang memungkinkan melakukan kegiatan tersebut, biasanya saya lakukan ketika membawa motor.
Memang cukup efektif dan saya suka melakukannya ketika dibutuhkan serta penat di pikiran. Saya menyediakan cara lain dengan menulis untuk diri sendiri, di dalamnya saya meluapkan semua isi pikiran di tulisan-tulisan yang ada di blog tanpa merasa diganggu oleh komentar julid orang lain.
Menulis untuk diri sendiri menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus dampaknya menenangkan pikiran, efeknya serupa dengan melamun dan memaki tetapi kelihatan lebih produktif.
Sesekali melamun dan memaki tetap diperlukan selama tidak merugikan orang lain. Emosi yang tersimpan di pikiran dan perasaan perlu dilepaskan, jangan ditahan dan disimpan terlalu lama, lepaskan emosi yang membuat tidak nyaman dengan cara yang aman.
Komentar
Posting Komentar