Langsung ke konten utama

Kerinduan kepada Allah

Rindu akan berfungsi ketika jauh dan bertemu adalah penawarnya. Saat dia dekat yang berfungsi dan yang ada bukan rindu lagi. Dalam kedekatan itu yang dilakukan sesuka sukanya juga semau maunya, semacam perayaan suka cita yang meluap luap dan kecintaan sejatuh jatuhnya.

Selain rindu itu berfungsi saat jauh, rindu pun tercipta karena ada subjek dan objek, ada yang merindukan dan ada yang di rindukan. Sehingga terpisahlah menjadi dua, pertama subjek dan kedua objek. Sang perindu menjadi subjek dan Allah menjadi objek. Jika begini, Allah menjadi jauh dan Allah menjadi objek, Allah yang dekat dan semestinya jadi subjek menjadi tidak ada.

Bagaimana jika menjadi rindu itu sendiri? Melebur menjadi rindu dan menari dalam lautan kerinduan. Asyik dan masuk dalam perayaan rasa rindu dan segala rasa yang lainnya. Menikmati tiap momen yang hadir, mensyukuri kerinduan apa adanya.

Cilegon, 18042017


Roby Martin

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...