Langsung ke konten utama

Merayakan Kematian Saat ini dan Di Sini

Ketika kita mencintai kehidupan sepenuhnya dan hidup dengan penuh kesadaran di momen sekarang, perspektif terhadap kematian bisa berubah secara mendasar. Alih-alih melihatnya sebagai sesuatu yang harus ditakuti, kita mulai memandangnya sebagai bagian alami dari perjalanan manusia. Hidup sepenuh hati berarti menerima bahwa setiap momen memiliki nilai intrinsik, dan kematian hanyalah fase berikutnya. 

Dengan cara ini, kematian tidak lagi terasa seperti akhir yang menakutkan, melainkan seperti perpindahan menuju dimensi lain—sebuah perjalanan yang layak dirayakan. Kita memahami bahwa apa yang kita sebut kematian sebenarnya adalah kelanjutan dari eksistensi, mungkin dalam bentuk atau realitas yang baru.

Sebagai bagian dari siklus alam, kematian mengingatkan kita akan keindahan ketidakpastian hidup, namun tanpa perlu tenggelam dalam kecemasan. Orang yang hidup dalam cinta akan saat ini menyadari bahwa dengan menerima ketidaktahuan tentang apa yang akan datang, mereka bisa menyambut kematian dengan tenang. Ini bukan sekadar akhir, tetapi pintu menuju kemungkinan yang lebih besar. 

Pemahaman ini bisa membawa kedamaian, dan ketakutan akan kematian berganti menjadi rasa syukur, karena telah diizinkan menjalani kehidupan yang berharga. Dengan demikian, perayaan kehidupan di sini dan sekarang mengubah kematian menjadi sesuatu yang lebih dalam—perayaan perjalanan jiwa, dan bukan sekadar akhir.


Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...