Ketika seseorang melukai kita, sering kali kita sibuk mencari tahu mengapa itu terjadi. Kita ingin penjelasan, alasan, atau mungkin rasa keadilan. Namun, pada kenyataannya, alasan di balik perbuatan mereka tidak lebih penting daripada kenyataan bahwa kita terluka. Dalam proses mencari alasan, kita bisa tersesat di lautan pertanyaan yang tak berujung, menyelam dalam kekhawatiran yang dalam hingga sulit untuk naik ke permukaan.
Pernahkah kamu merasakan betapa melelahkannya mengulang kejadian itu dalam pikiran, berharap menemukan makna atau sebab yang bisa membuat rasa sakit terasa lebih masuk akal? Namun, meskipun kita terus mencari, jawabannya tidak pernah muncul dengan jelas. Semua hanya meninggalkan kita dalam kondisi lelah dan semakin terluka. Mirip seperti berusaha mencari sebutir debu di tengah samudera luas, pencarian itu tidak akan membawa kita ke mana-mana.
Lebih baik kita berhenti mencari alasan dan mulai fokus pada penyembuhan. Menerima bahwa kita terluka bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah awal menuju kekuatan. Luka itu nyata, dan perasaan kita valid. Terimalah kenyataan itu dan biarkan waktu menyembuhkan secara perlahan. Jangan tenggelam dalam lautan pertanyaan yang tak terjawab. Yang perlu kita lakukan adalah belajar merelakan dan melangkah maju dengan kekuatan yang baru.
Komentar
Posting Komentar