Langsung ke konten utama

Memahami Diri Sendiri = Menjadi Apa Adanya

"Untuk memahami diri sendiri, kamu harus tahu siapa dirimu sebenarnya, bukan siapa yang kamu pikir seharusnya." Kalimat ini, jika dipikirkan dalam-dalam, mengajarkan kita untuk berhenti berpura-pura atau berusaha menjadi orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali hidup dengan ekspektasi, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain, tentang siapa yang seharusnya kita jadi. Kita menetapkan standar yang seringkali tidak realistis dan akhirnya menjauhkan diri dari kenyataan.

Bayangkan seseorang yang terus-menerus merasa harus sukses dengan cara tertentu—harus menjadi kaya, terkenal, atau selalu dipuji. Padahal, jauh di dalam dirinya, ada keinginan yang berbeda, mungkin lebih sederhana, lebih damai. Dia menjalani hidup bukan sebagai dirinya yang sebenarnya, tetapi sebagai bayangan dari apa yang dianggap "ideal" oleh masyarakat atau lingkungan.

Memahami diri berarti mengenali siapa kita tanpa filter, tanpa ilusi. Ini bukan perjalanan yang mudah, karena kita harus berani melihat sisi-sisi diri yang mungkin tidak kita sukai atau yang selama ini kita abaikan. Namun, dengan menerima diri apa adanya, kita bisa mulai hidup lebih autentik. Refleksi ini membuat saya sadar: untuk benar-benar hidup, kita perlu melepaskan segala harapan palsu tentang diri dan benar-benar menerima siapa kita saat ini.

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...