Sujiwo Tejo, dengan cara pandangnya yang khas, menggambarkan Tuhan sebagai sosok yang asyik, jauh dari bayangan Tuhan yang formal dan kaku. Dalam pandangan Sujiwo, Tuhan bukan hanya Maha Pengatur, tetapi juga Maha Asyik, sosok yang bisa kita ajak "ngobrol" dalam keintiman sehari-hari.
Bagi Sujiwo, melihat Tuhan sebagai sosok yang asyik memberikan kedekatan spiritual yang lebih personal. “Kenapa harus takut sama Tuhan? Kalau kita merasa Tuhan itu asyik, hidup jadi lebih ringan,” katanya. Dalam buku dan penampilannya, Sujiwo sering menceritakan bagaimana Tuhan bisa ditemui dalam hal-hal kecil, dalam tawa, kesedihan, atau bahkan dalam secangkir kopi yang kita nikmati di pagi hari.
Bayangkan, Sujiwo mengajak kita berbincang dengan Tuhan seolah-olah sedang mengobrol dengan sahabat karib. Tuhan, dalam pemahamannya, bukanlah sosok yang jauh di awan tinggi yang hanya bisa ditemui melalui ritual yang rumit. Sebaliknya, Tuhan hadir dalam setiap napas kita, dalam setiap langkah, dan dalam setiap detik kehidupan kita yang penuh dinamika.
Menganggap Tuhan sebagai sosok yang asyik berarti meniadakan ketakutan yang sering kali melekat dalam ritual keagamaan. Sujiwo percaya bahwa memahami Tuhan dengan cara yang lebih santai dan manusiawi bisa mendekatkan kita pada pemahaman spiritual yang lebih dalam. "Tuhan bukan cuma hakim yang menghukum, tapi juga pendengar yang baik dan asyik," tulisnya.
Pendekatan ini mengajak kita untuk merasakan keberadaan Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita tanpa harus merasa tertekan oleh dogma atau aturan. Dalam pandangan Sujiwo Tejo, Tuhan bukan hanya Maha Menakutkan, tetapi juga Maha Asyik, yang membuat spiritualitas menjadi bagian yang menyenangkan dari kehidupan kita sehari-hari.
Komentar
Posting Komentar