Langsung ke konten utama

Menjelang 40 Tahun | Life Begins at Fourty

Menjelang 40 tahun dan ini artinya sudah menempuh beberapa fase di kehidupan dari anak-anak, remaja, dewasa dan saat ini on the way menuju tua. Banyak yang bilang usia 40 tahun adalah fase yang paling menentukan dalam kehidupan, jika di bawah usia 40 tahun sudah kelihatan hasil perjuangannya dengan nampak dari mapan atau tidaknya secara finansial, sehat atau sakit secara fisik, stabil atau tidaknya emosi dan baik atau biasa-biasa saja secara spiritual.

Life begins at 40 year, hidup mulai kelihatan stabil finansial, emosi, dan spiritualnya di usia 40 tahun. Meski tidak bisa dipukul rata kepastian stabilnya kondisi setiap orang, namun kita dapat mengukur atau punya parameter kestabilannya dari usia 40 tahun.

Memang tetap ada orang yang masih mengejar ketertinggalannya secara ekonomi dan berusaha untuk mendapatkan kesuksesan yang diinginkan. Belum menikah dan kebingungan mencari jodoh yang mau bersedia hidup bersamanya di usia yang tidak lagi muda dan lincah seperti dahulu.

Jika di bawah usia 40 tahun semangat mengejar karir yang lebih baik, memiliki tabungan sebanyak-banyaknya, membangun rumah tangga yang harmonis, sedangkan mulai dari usia 40 tahun kesemuanya itu sudah mulai stabil dan merasa cukup.

40 tahun menjadi titik balik seseorang untuk melihat kembali kehidupan selama beberapa tahun ke belakang tentang pencapaian ideal secara ekonomi, fisik, emosi dan spiritual.

Ukuran idealnya setiap orang berbeda yang penting di standar tersebut kita dapat selalu bersyukur dan mengerti makna cukup atas karunia dan keberkahan yang sudah di dapatkan selama hidup.

Menjelang 40 tahun kita bisa belajar lagi menjadi orang yang dewasa beranjak menua, harus menjaga pola makan, pola tidur, mulai aktif olahraga, bergaul dengan teman-teman yang tidak toxic, belajar slow living, tidak mengejar ambisi dan menikmati hidup.

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...