Langsung ke konten utama

Memisahkan Antara Aku Takut dengan Aku Merasa Takut

Memahami cara kerja pikiran yang suka membandingkan kemudian memisahkannya dapat membuat kita menempatkan emosi negatif ke posisi yang netral, artinya kita mengambil jarak antara perasaan dengan yang dirasa.

Saya takut dengan saya merasa takut, yang terjadi di sana adalah kita sedang memisahkan antara saya yang melekat dengan takut menjadi saya yang tidak melekat dengan perasaan takut tersebut.

Kita menjadi terpisah dengan takut yang awalnya menyelimuti pikiran, kemudian dapat mengamati perasaan takut. Ini adalah perasaan takut sedangkan saya bukan lah takut itu sendiri. Saya adalah subjek sedangkan takut adalah objek. Sang pengamat sedang mengamati perasaan takut.

Cara sederhana ini terbukti berhasil untuk menyelesaikan kemarahan yang dialami oleh teman saya, yang mengalami kemarahan karena suatu kondisi yang membuatnya marah sehingga mengganggu suasana hatinya selama seharian penuh.

Saya tawarkan konsep sederhana ini dan dia praktekan, walhasil merasakan langsung dampaknya. Ia memisahkan label kemarahan dalam dirinya dengan mengatakkan saya bukan kemarahan, kemarahan adalah perasaan saya. Saya merasa marah sedangkan saya bukan lah kemarahan tersebut.

Teman saya keheranan dengan proses ajaib cepat meredanya kemarahan yang ia rasakan. Secara otomatis suasana hati dia berubah menjadi biasa saja dalam menanggapi kondisi yang membuatnya marah. Ia menjadi sang pengamat yang sedang mengamati kemarahannya.

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...