Bermain media sosial otoritas penuhnya ada di pengguna atau pemilik akun, namun respon publik yang melihatnya tidak bisa kita kendalikan komentarnya baik yang secara tulisan maupun di dalam pikiran masing-masing. Kita bisa bebas menulis, speak up lewat konten video, foto-foto bahagia yang sering kita posting di media sosial, di saat yang bersamaan orang lain punya kebebasan mengomentarinya dengan respon yang kurang menyenangkan atau setidaknya membuat tidak enak hati. Seperti ketika saya sedang berliburan ke luar kota dengan teman, niat saya sekadar berbagi kesenangan sedangkan bagi orang lain yang melihat status media sosial foto kita dengan menganggap pamer, kelihatan banyak uang, tidak mengajak yang lain dan tidak memberikan oleh-oleh cinderamata. Ada hati yang harus dijaga dari semua status atau konten media sosial yang kita posting, meskipun sebelumnya dianggap biasa saja, hak dan kebebasan kita memposting apa saja selama tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Menjaga hati o...