Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

Siapa yang Tidak Peka?

Kalau ingin dipahami oleh orang lain, biasanya dimulai dari siapa yang mau lebih peka dalam merasakan dan memberi perhatian kepada orang lain, pasangan, teman atau orang yang kita sayangi. Banyak yang bilang kepekaan akan perasaan ini disebut dengan empati. Empati merasakan yang orang lain rasakan dan simpati ikut merasak kasihan namun tidak merasakan yang dirasakannya. Empati dan simpati ini seperti satu koin dengan dua sisi yang berbeda. Terkadang kita sering menunggu dan menerima maunya orang lain dahulu yang lebih memahami diri kita. Pada dasarnya memang kita lebih senang menerima daripada memberi. Itulah sebabnya memberi bukan tentang kemampuan, namun tentang cinta yang selalu ingin memberikan yang terbaik. Saya masih kesulitan untuk terlalu peka terhadap orang lain. Mungkin karena dahulu pernah dikecewakan sehingga masih ada perasaan trauma yang belum tuntas Ternyata pengalaman pernah dikecewakan dan trauma itu masih membekas dan berpengaruh kepada sikap saya yang lebih berhati-...

Tidak Memberikan Label kepada Emosi

Emosi yang muncul dalam diri manusia akan diterjemahkan oleh pikiran dan dianggap sebagai kenyataan. Munculnya emosi merupakan respon dari otak area amigdala. Amigdala adalah area otak yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan dan mengendalikan emosi.  Manusia juga merespon emosi hasil dari reaksi hormonal. Hormon dopamin muncul ketika kenyamanan, motivasi, kecanduan. Hormon serotonin untuk mengatur suasana hati, tidur dan nafsu makan.  Dengan tahu bahwa emosi ini akan selalu ada dalam diri manusia, berarti tidak dapat menghilangkannya selama pikiran kita aktif, nah kalau pikiran non aktif sejenak dengan latihan tertentu apakah mungkin emosi juga berhenti sejenak. Menurut saya mungkin saja, selama latihan tersebut bukan latihan yang menguatkan pikiran, melainkan pikiran diletakkan sejenak dan di sana akan terjadi lompatan kesadaran yang membuat emosi menjadi netral di titik nol. Latihan yang menguatkan pikiran seperti hipnosis yang berpusat pada kekuatan kata-kata yang dimas...

Melihat dan Mendengar Kata-Kata di Pikiran

Saya senang sekali membaca dan mendengarkan kata-kata bijak yang ada di media sosial. Kadang saya merasa tercerahkan, kadang merasa biasa aja dan kadang juga muak sendiri. Masalahnya bukan pada kata-kata bijaknya, ini karena pikiran saya yang sudah penuh yang sampai membuat pikiran tidak bisa lagi memaknai dan tercerahkan. Gelas saat terisi penuh oleh air, semakin diisi membuat air luber penuh keluar. Ini yang terjadi pada pikiran yang sudah penuh oleh kata-kata bijak, motivasi, nasihat, hingga ceramah agama. Semuanya terasa omong kosong dan muak membacanya. Penuhnya pikiran ini membuat kita mengetahui bahwa kata-kata bijak, motivasi, dan sejenisnya bisa menjadi sampah bagi pikiran ketika terlalu banyak ditumpuk tanpa pernah dikosongkan kembali. Cara untuk mengosongkan pikiran dari penuhnya sampah dengan berhenti sejenak dan membuang semua sampah tersebut. Setelah itu pikiran akan tenang dan lebih mudah dalam menyerap kepahaman (knowing). Bagi saya yang senang membaca quotes motivasi b...

Apa Makna Bahagia dan Bersyukur?

Di ceramahnya yang berlangsung selama 2 jam, tokoh agama ini banyak membahas tentang manfaat bersyukur. Saya takjub melihat kepiawaiannya dalam memainkan emosi umat dengan candaan dan dalil agama yg dia pakai. Dia mengatakan apa makna bahagia dan bersyukur? cara untuk bisa bahagia adalah dengan memperbanyak rasa syukur kita kepada Tuhan. Bukan bahagia yang membuat kita bersyukur, tetapi bersyukurlah agar kita dapat bahagia.  Saya bertanya-tanya dalam hati, dih nanya sendiri dan jawab sendiri. Lagian yang dia jawab bukan pertanyaan yang dia ajukan, harusnya jelaskan dulu makna bahagia dan bersyukur, baru bisa menjelaskan tentang cara untuk bisa bahagia dengan memperbanyak rasa syukur. Bagi saya untuk bisa bahagia itu bukan dengan cara memperbanyak rasa syukur. Kita harus mengetahui makna bahagia dan bersyukur dengan jelas. Bahagia adalah perasaan puas ketika keinginannya terpenuhi dan bersyukur adalah kondisi menerima atas apapun yang didapatkan. Tentang bersyukur ini harus kita jel...

No Coming, No Going

Aku belajar memahami makna people come and go, bahwa orang akan datang dan pergi. Entah dengan cara tiba-tiba atau suka-suka dia, entahlah. Tidak ada yang abadi dari dari kehilangan selain kehadiran, tidak ada yang abadi dari kehadiran selain kehilangan.  Mungkin selama ini aku tidak pernah hadir dalam hidupku sendiri, sehingga masih suka menunggu orang lain hadir menemani diriku dalam kesepian. Katanya kesendirian itu berbeda dengan kesepian, tetapi kenyataannya kesendirian dan kesepian merupakan dua hal yang sama saja, sama-sama merasakan kehilangan, kesendirian tentang kehilangan rasa nyaman ketika sendiri dan kesepian tentang kehilangan seseorang. No coming, no going. Tidak ada yang datang, tidak ada yang pergi. Berarti tidak ada sosok, bukan keadaan, bukan keberadaan, bukan tentang kesendirian dan kesepian. Lantas apa yang datang dan pergi? Sejatinya tidak ada, tidak nyata dan musnah. Pikiran kita yang menganggap sesuatu datang dan pergi itu ada, abadi dan nyata.  No comi...

Berhenti Sejenak

Sebaiknya berhenti dahulu dan kasih jeda untuk sejenak melihat ke dalam diri. Mulailah semuanya dengan lebih pelan, santai, sadar dan waspada. Kita melihat semuanya dari dalam keluar, sebagai pengamat yang melihat segalanya dari kedua bola mata. Di sana akan nampak helaan nafas, detak jantung, suasana hati, dan sang pengamat selalu mengamati dan sadar dengan semua anggota tubuh lakukan serta pikiran dan perasaan yang diamati. Sebaiknya berhenti dulu dengan semua kesibukan yang mengganggu. Istirahatlah untuk sekadar mendengar yang di dalam kesunyian batin. Dengarkan bisikan suara pikiran yang memenuhi kepala dan perasaan yang menyesakkan dada. Sebisa mungkin jangan terpengaruh oleh apapun yang dilihat, didengar dan dirasakan. Sadari itu semua tidak nyata dan sementara Siapa yang melihat dengan mata? Siapa yang mendengar dengan telinga? dan siapa yang sedang menjadi sang pengamat? Hanya kamu yang mengetahuinya. Dia bukan pikiran, bukan perasaan, bukan anggota tubuh dan bukan semuanya. Di...

Menyelam Sebentar, Namun Jangan Tenggelam

Perasaan jika masuk terlalu dalam, kita akan terbawa oleh perasaan yang saat diikuti seperti tenggelam dalam samudera yang tidak ada ujungnya.  Perasaan memang senang sekali melebih-lebihkan suatu keadaan dan menganggap apa yang dirasakan itu nyata. Padahal perasaan itu bukan kenyataan, perasaan adalah hasil cipta pikiran. Pikiran menciptakan perasaan dan perasaan mengarahkan pikiran. Jadi jangan sampai kita terlalu dalam hingga larut tenggelam dalam samudera perasaan yang tidak ada ujungnya, coba ajak diri kita untuk mengambil nafas ke permukaan samudera dan menyelam berenang mengendalikan air laut perasaan. Karena kita sadar yang menciptakan perasaan itu adalah pikiran dan jangan pernah mempercayai pikiran yang sifatnya sementara, rapuh serta tidak nyata. Pada saat arus deras perasaan menyeret untuk tenggelam, sadarkan diri bahwa perasaan ini tidak nyata dan berenanglah dalam samudera perasaan dalam kendali kesadaran penuh utuh.

Ada Huruf (Cak) Nun dalam Nama Firaun

Sebagai orang yang suka mendengarkan maiyahan, setiap kajian Caknun dan selalu menarik untuk jadi bahan renungan dan pelajaran. Caknun sebagai penulis yang karya esainya terlihat sekali piawai dalam mengolah narasi yang hanya dirinya yang mampu membahasnya.  Begitupun dengan gayanya dalam berbicara di depan jamaah maiyah, tetap menjaga kekhasan beliau dalam bertutur dan menghipnotis jamaahnya yang selalu dihadiri oleh ratusan jamaah yang mendengarnya. Apesnya ketika Caknun menyenggol kekuasaan, diksi kesambet, Firaun dan jokowi menjadi trending dan viral di media sosial. Banyak yang kecewa dan memilih ikut kajian dari guru yang lain, bahkan ada yang berani memakinya. Caknun di dalam video klarifikasinya sampai mengatakan sedang kesambet karena menyamakan Jokowi dengan Firaun. Caknun di usia senjanya masih kuat mengisi maiyahan berjam-jam dan semua bahan kajian bisa keluar tanpa skenario. Saya salut dan kagum dengan dedikasinya yang total dalam berdakwah. Bagi saya wajar saja Jokowi...

Fenomena Fajar Sadboy Effect

Fenomena kehadiran sosok Fajar Sadboy menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia yang sedang mumet dan stress dengan permasalahan hidupnya. Fajar dengan wajah sedihnya mampu mengajak yang menontonnya tidak ikut sedih namun tertawa terbahak-bahak. Kemampuannya dalam merangkai kata-kata puitis dan gombal setara dengan The Lord Vicky Prasetyo, hubungan mereka seperti guru dan murid. Saya coba telusuri mengenai perjalanan hidup Fajar Sadboy, mulai dari kisah cintanya yang menyedihkan hingga kemampuan menirukan suara kura-kura, mulai dari riwayat penyakitnya yang membuat dirinya hampir mati hingga kemampuan menyembuhkan penyakit dengan air doa, bahkan saya sampai tahu bahwa kakak tertuanya adalah kakeknya sendiri memiliki dasar bahwa itu jawaban yang benar dan biasa di jawab oleh tradisi di daerahnya. Sejumlah keanehan Fajar Sadboy ini terkumpul menjadi kelucuan khas yang hanya dia yang punya. Jauh mengalahkan keahlian Alif Dilan yang viral dengan kamu nanyea? kamu bertanyea-tanye...

Menemukan Tuhan, Kok Bisa?

Saya ingin bertanya kepada Anda, Siapa Tuhan? untuk apa dan bagaimana menemukan Tuhan? Ketika pertanyaan di atas Saya ajukan, tujuannya agar bisa mengetahui penyebab utama seseorang kok bisa ingin menemukan Tuhan. Kualitas jawaban Anda menentukan struktur terdalam sistem keyakinan Anda tentang Tuhan. Tidak ada salah dan benar dalam memberikan jawaban, yang penting jawaban tersebut jujur dan murni berasal dari diri Anda sendiri. Jika saya diajukan ketiga pertanyaan tersebut, saya menjawab tidak tahu. Sebab pengetahuan saya miliki mengenai Tuhan tidak akan pernah bisa menyentuh realita mengenai Tuhan itu sendiri. Kebanyakan orang merasa sok kenal dan sok akrab mengenai Tuhan, lha wong menyaksikan Tuhan saja belum, kok bisa ingin menemukan Tuhan? Dalam ikrar syahadat kita sedang bersaksi atas nama Tuhan, bukan sedang meyakini atau mempercayai Tuhan. Artinya kita sedang menyaksikan Tuhan sebagai kebenaran yang ada (wujud) dan hanya kebenaran yang meng-ada (me-wujud). Ketika seseorang menya...