Entah kapan saya pernah bertemu orang ini. Berasa tidak asing dan dulu pernah akrab. Ternyata benar, dia adalah senior di pergerakan islam yang dulu pernah saya ikuti sejak smp. Setelah tau bahwa saya sudah tidak ngaji dan keluar dari jamaah, wajah ramahnya disambut dengan tawa. Haha.. Ternyata kita sama akhi.. Tapi ya sudahlah hal itu lupakan saja, bagaimana kalo sekarang kita nikmati air kelapa dan kebab ini.
Oia, ini sekedar saran dari saya. Seperti halnya perjalanan yang kadang harus lama tinggal di suatu tempat dan kadang mau ga mau karena suatu keadaan harus pindah ke tempat lain. Bukan soal kalau antum pindah ke pergerakan manapun atau tidak ikut sama sekali. Karena ini dinamika kehidupan yang isinya tidak tentu. Terpenting kita masih memegang prinsip yang kita yakini baik dan bertanggung jawab atas yang kita lakukan. Tidak usah peduli dengan omongan orang lain, sahabat yang menjauh kita, anggapan anggapan negatif dan prihal apapun yang mampir di kehidupan kita. Hadapi dengan keimanan dan kesabaran, Allah yang maha besar bersama kita, khi..
Sambil melongo saya mengomentari saran nya, baik akh.. Woles aja. Makasih atas sarannya. Adzan dzuhur pun berkumandang dan kita berangkat menuju masjid terdekat.
Komentar
Posting Komentar