Di tangan kirinya memegang rokok mild, pas sampe di mulutnya, di hisap hingga asap mengepul di udara. Entah berapa batang rokok yang habis di hisapnya, untuk menghilangkan kejenuhan dan sumpek katanya.
Kemudian ia berkelakar meceramahi saya:
Bukan untukmu yang merasa paling suci dengan harokahmu. Bukan juga untukmu yang merasa paling hebat dengan eksitensi dirimu. Tapi ini untuk kalian, yang berjuang bukan untuk sesorang. Bukan juga untuk kedudukan dan materi. Tidak kawan, kita tidak mengharapkan kedudukan dan eksitensi. Yang kita harapkan hanyalah keridhoan Allah dan keberkahannya.
Entah kesurupan apa temen saya ini. Tapi saya menangkap kebaikkan dari omongannya. Karena kesal diceramahin sama orang sok alim ini, saya katakan padanya, ayo goyang dumang, pikiran jadi tenang dan perasaan pun senang.
04012016
R. Martin
Komentar
Posting Komentar