Saya undang teman-teman yang membaca tulisan ini dengan menjawab, pertanyaan mudah ini. Allahku kuat, kalau Allahmu?
Tentu dengan mudahnya kita menjawab Allah kuat, lebih dari itu Allah maha kuat. Dengan kata lain Allah tidak bisa direndahkan dan diserupakan oleh apapun dan siapa pun.
Nah membandingkan Allah yang maha kuat dengan kondisi sebaliknya merupakan tindakan yang tidak perlu, sia-sia dan tidak pantas.
Artinya pembandingan tersebut sudah batal karena Allah sendiri tidak pernah mengatakan dirinya dengan nama-nama yang merendahkan kemahabesarannya.
Kasus yang ramai belakangan ini, tidak lain pengaruh kepentingan politik dan kebodohan pelakunya dalam memilih diksi. Semoga jeruji besi dapat memberikan ruang muhasabah bagi pelaku.
Kalau pun gak sempat muhasabah diri, kapan-kapan ngaji ke tempat yang bener, jangan ke Yahya Waloni atau Abu Janda.
Komentar
Posting Komentar