Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Setelah Bertemu, Mau Ngapain?

Bertemu Allah di surga, katanya sih begitu. Terus setelah bertemu, mau ngapain? Ngobrol, becanda, nangis, ketawa, berpelukan, mencium Nya atau apa? Apa istimewa nya bertemu dengan Allah, jika setelah bertemu tidak tau apa yang akan di lakukan. Mungkin bagi para pejalan makrifat, sudah tau jawabannya mau ngapain. Dan saya belum tau nanti mau ngapain jika benar dapet kesempatan akan bertemu di surga. Bertemu Allah sebagai realitas: likulli syain muhitun, walikulli wijhatun huwa muwalliha, laisa kamislihi syaiun. Selama dalam pencarian, ia yang mencari tidak akan menemukan, ketika sudah bertemu ia pasti menemukan. Bertemu tanpa batasan ruang dan waktu. Bertemu tanpa harus di awali mengenalnya terlebih dahulu, sebab dalam temu ada kesakralan yang menjadikan saling kenal mengenal secara otomatis. Menghadap, menikmati, menyadari, hidup dalam realitas. Ini lah kehidupan, rayakanlah.. Menarilah dan terus tertawa. Cilegon, 26042017 Roby Martin

Menari lah dan Terus Tertawa

Teringat penggalan lagu laskar pelangi yang di bawakan oleh Nidji, menari lah dan terus tertawa.. Dengan menari perasaan yang ada di dalam hati, kemudian di luapkan dengan tarian, tarian menggunakan gerakan dan irama yang bisa mengarahkan kepada gerakan gerakan tertentu. Wajar jika di khasanah adat istiadat indonesia banyak tarian tarian yang berasal dari sabang hingga merauke, selain sebagai perayaan, tarian juga sebagai peribadatan. Saya mengawali tarian dengan mengikuti irama lagu lagu, gerakan yang tidak seindah tarian pada umumnya, gerakan khas yang saya bisa lakukan. Tertawa adalah doa. Doa untuk menghidupkan saraf saraf tubuh. Tertawa bukan hanya karena lucu namun juga tertawa untuk hal yang tidak lucu sama sekali. Tertawa ini identik dengan kebahagian yang membuncah, meluap luap menggunakan suara khas tertawa masing masing. Melatih diri untuk bisa tertawa tanpa sebab, saya membiasakan untuk menertawakan diri sendiri dengan segala kebodohan yang ada. Menari lah dan terus ter...

Kerinduan kepada Allah

Rindu akan berfungsi ketika jauh dan bertemu adalah penawarnya. Saat dia dekat yang berfungsi dan yang ada bukan rindu lagi. Dalam kedekatan itu yang dilakukan sesuka sukanya juga semau maunya, semacam perayaan suka cita yang meluap luap dan kecintaan sejatuh jatuhnya. Selain rindu itu berfungsi saat jauh, rindu pun tercipta karena ada subjek dan objek, ada yang merindukan dan ada yang di rindukan. Sehingga terpisahlah menjadi dua, pertama subjek dan kedua objek. Sang perindu menjadi subjek dan Allah menjadi objek. Jika begini, Allah menjadi jauh dan Allah menjadi objek, Allah yang dekat dan semestinya jadi subjek menjadi tidak ada. Bagaimana jika menjadi rindu itu sendiri? Melebur menjadi rindu dan menari dalam lautan kerinduan. Asyik dan masuk dalam perayaan rasa rindu dan segala rasa yang lainnya. Menikmati tiap momen yang hadir, mensyukuri kerinduan apa adanya. Cilegon, 18042017 Roby Martin

Puncak dari Kepuncakannya

O rang PKS kalau sudah berada di puncak ke PKS annya bisa jadi HTI atau Salafi, begitupun sebaliknya. Untuk yang lain pun demikian, muter muter ke satu tempat ke tempat lainnya. Ada juga sih yang istiqomah di satu tempat saja, sampe akhir hayatnya. Mungkin belum sampai ke puncak atau ujung dari pembelajaran dan pemahamannya dalam suatu hal. Saya sendiri di besarkan di keluarga dan lingkungan NU, biasa dengan tahlilan, maulid nabi, marhabanan, qunutan, yasinan. Namun setelah ngaji di lain tempat yang notabene ajaran Muhamadiyah, sempat saya meninggalkan kebiasaan yang di lakukan sewaktu di NU. Dan setelah itu melakukan tergantung di mana saya bermukim, di kalangan NU ya melakukan kebiasaan sebagai nahdiyin, di kalangan MD (Muhamadiyah) saya melakukan kebiasaan MD. Sama juga ketika bergabung di aktivis pergerakan islam manapun, tidak ada yang saya salahkan dan benarkan, tidak ada yang saya bela mati matian dan tolak hidup hidup. Semuanya benar bagi pengikutnya, semuanya bisa salah bagi ...

Tanpa Ideologi

Semasa menjadi aktivis pergerakan mahasiswa yang berkiblat pada ikhwanul muslimin yang di bawa oleg hasan al bana dari mesir, tentu saya menjadi sangat yakin dengan tujuan besar ikhwanul muslimin dalam maratibul amal yakni kejayaan islam menjadi ustadzul 'alamiyah (guru peradaban dunia), bukan terhenti di tahapan khilafah islamiyah saja seperti di Hizbut Tahrir. Perdebatan antar harokah islamiyah pun sering saya lakukan untuk memenangkan ideologi yang saya pegang, dengan keahlian debat yang saya punya, mudah untuk mengalahkan mereka yang suka mengajak debat, minimal membuatnya kesal dan emosi sendiri, ini permainan yang menyenangkan bagi saya. Sudah ngelotok mengkaji study perbandingan harokah dan agama, karena semenjak SMP saya sudah bergabung di gerakan keislaman, SMA sudah sering meladeni perdebatan antar gerakan keislaman, jadi pas kuliah tinggal melanjutkan saja. Namun semuanya berubah dan berganti, karena kesenangan saya belajar ke guru mana pun dan buku apapun, saya hancur...

Sunyi Mode On

Mode handphone selain suara dan getar, yakni sunyi. Mode sunyi yang paling saya sukai daripada yang lainnya karena tidak lagi terganggu oleh suara suara ketika ada notifikasi fb, path dan sosmed lainnya. Apalagi pas hari libur, merdeka dari suara telpon boss dan tim kerja. Begitupun dengan diri ini, adakalanya penting untuk masuk pada mode sunyi, baik saat sendiri maupun ramai. Mungkin kalau sedang sendiri untuk dapat sunyi itu mudah, namun sulit ketika ramai, atau sebaliknya. Tiap orang punya cara tersendiri untuk sunyi dalam kesunyian. Saya menyempatkan asyik masuk dalam kesunyian saat sendiri, selepas sholat fardhu 5 waktu. Di tambah dalam kondisi ramai, saya amati pergerakan naik turunnya nafas, sambil menikmati 'gap' di antara ujung naik dan ujung turunnya. Bagaimana dengan kamu? Sudahkah menemukan cara tersendiri untuk masuk dalam sunyi mode on? Saya senang dan menikmati ruang kosong yang ada di dalam diri saya, ruang kosong inilah yang membuat saya hanyut dalam ked...

Video Ahok dan Kemarahan Umat Islam

Pertama kali saya melihat video ahok yang katanya sangat heboh itu, berulang ulang saya tonton sama sekali tidak membuat saya marah dan kesal, biasa saja. Entah karena iman saya yang lemah atau karena saya banyak dosanya, saya hanya melihat itu sebagai video kampanye agar dapat viral, terserah dengan tampilan apapun, ya emang gaya ahok dan tim kampanye nya senang mempermainkan isu sara. Dan tau sendiri ahok itu kebal hukum, mau di serang pakai cara apapun perisai yang di gunakan tidak akan mampu di tembus. Bagi anda yang mau marah dan kesal, silahkan.. Mau cuek dan asik asik aja, seperti saya pun ya silahkan.. Keputusan tindakan ada di tangan masing masing. Porsi marah dan kesal yang tepat untuk masalah ahok dan berita lainnya sebaiknya dapat di atur sedemikian rupa, karena ruang untuk ketenangan dan kedamaian hati sudah hampir hilang. Mungkin ada ketika sholat namun hilang ketika membahas berita tentang ahok, marah semarah marahnya, kita semua menjadi hakim, ahli politik dan ahli ag...

Neraka yang tak di rindukan

Perjalanan hidup saya ini di pertemukan dengan beragam macam orang yang memiliki keyakinan yang berbeda beda, dan saya mengenal nya lebih dekat hingga berdiskusi dengannya. Dulu semasa saya berkumpul dengan komunitas yang islami, pokoknya bagi yang tidak bersyahadat mereka masuk neraka, mereka yang tidak sholat maka masuk neraka, mereka yang bukan islam pasti masuk neraka. Saya terima baik baik prihal ini dulu, sekarang saya meninjau kembali keyakinan ini dengan melihat realitas mereka yang di anggap masuk neraka ini tidak layak dan sebegitu tega nya kalau benar mereka masuk neraka. Mereka melakukan kebaikan, berakhlak baik, gemar sedekah, lho masa hanya karena ibu bapaknya dan lingkungan nya itu kafir, pantas masuk neraka. Di mana letak keadilan, Dia yang maha adil? Apakah ini yang namanya pembalasan sang maha kasih dan maha sayang? Entahlah.. Saya tidak mengerti, biarkan saja Dia yang berhak menentukan semau maunya Dia. Perkenalan saya dengan sahabat yang kristen, saya mengenal mere...

Merayakan Kehilangan

Memiliki adalah cara untuk menyimpan semua kenangan. Saat memiliki kekasih, kamu pasti memiliki banyak kenangan bersamanya. Baik kekasih yang sudah resmi bersama maupun yang masih dalam khayalan. Kekasih yang ada di dalam khayalan ini merasa memiliki yang kuat, di pendam berlama lama, di tunggu tak menentu, hingga akhirnya terbelenggu oleh rasa memiliki itu sendiri. Apakah mampu kamu merayakan kehilangan? Tidak menggenggam namun melepaskannya, tidak mengekang dan mengaturnya namun membebaskan ia dalam pilihan pilihannya sendiri, membuatnya merdeka dan bebas kemanapun ia pergi. Merayakan kehilangan dengan menyederhanakan rasa memiliki. Bahwa tanpa harus memiliki, ada pilihan jalan yang kamu dapat menikmati ada dan tidak adanya ia. Dengan hadir seutuhnya, percaya tanpa ragu cemburu, dekatilah ia sambil merayakan kehilangan. Cilegon, 03042017 Roby Martin

Inna JOMBLOH(i) wa inna JOMBLOH(i) rojiun

Jangan bersedih ketika di tinggal oleh kekasih, karena yang namanya jodoh enggak bakal ke mana mana. Bisa jadi itu yang terbaik untuk mendapatkan kekasih yang lebih baik atau kalaupun balikkan dengan mantan ya terima saja, toh rezeki yang namanya jodoh tidak akan tertukar dengan tetangga sebelah. Ada mantra yang pernah ajarkan oleh seseorang yang misterius, ujug ujug dateng dan memberikan mantra ini, katanya gunakan saat kamu kedapetan musibah sedih sendiri di tinggal kekasih, bunyi mantra nya inna jombloh(i) wa inna jombloh(i) rojiun yang artinya sesungguhnya kamu jomblo dan akan kembali menjadi jomblo. Mantra ini dengan ajaib menyadarkan saya ketika masih hobi jomblo ketika itu dan mendadak semangat dan penuh optimis nyari jodoh idaman hati. Ada yang mau coba keampuhan mantra ajaib ini?  Coba lah.. Semoga berhasil! Serang, 06042017 Roby Martin

Agama dan Kesederhanaan

Dengan kesederhanaan, apapun yang rumit niscaya dapat di sederhanakan menjadi mudah. Pada mulanya agama hadir dengan kesederhanaan, sehingga membuat para pengikutnya menjadi nyaman dan tenang, mengajarkan kebijaksanaan dan kearifan. Para pemegang otoritas agama yang menjadikan agama ini jauh dari nilai nilai kesederhanaan. Lebih mengutamakan kepentingan dan keuntungan misi pribadi sang pemegang otoritas agama. Tuhan yang lebih dekat dari urat leher berubah menjadi sangat jauh hanya karena ceramah para pendosa yang tidak bisa dekat dengan Tuhan. Seolah sertifikasi agama yang sah itu hanya milik segelintir orang yang berpakaian agamis dan pintar mengolah kata kata yang ada di dalam kitab suci. Kebenaran di pegang dan di kendalikan oleh definisi dan sekumpulan aturan yang rumit. Belum lagi adanya larangan ini dan itu, dosa dan pahala, surga neraka, dan semuanya itu menjauhkan agama yang indah karena kesederhanaannya. Oleh sebab itu mulai lah dari yang sederhana. Melihat agama sebaga...

Kisah Cinta di Masa itu

Pernah ngerasain suka sama temen sendiri? Suka sama orang yang jelas jelas cuek sama kamu. Mendem rasa suka sama seseorang yang paling ganteng atau cantik, idola di masanya? Sampe sampe hampir satu kelas suka sama dia semua. Nah, apalagi ya? Sok pasti perjalalanan kisah cinta kamu saat jatuh cinta ada banyak terkumpul tersimpan dalam kenangan, yang kalau di ceritain bakal jadi film ala ala india atau drama korea. Mungkin juga kaya film action, yang harus berantem dulu untuk dapet pacar. Semua kenangan itu sudah berlalu menjadi hal yang lucu dan menggemaskan. Namun pada saat mengalaminya sungguh penuh dengan derita dan kegalauan yang meradang. Meski ya gak gitu gitu amat sih. Haha.. Namanya juga masa masa nya puberitas, suka dengan lawan jenis menjadi hal yang paling di kenang dan wajar kalau semua lagu, film itu menceritakan hal ihwal percintaan. Begitupun dengan saat ini, bagaimana dengan kisah cinta, pacaran, pernikahan kamu? Pastinya tidak melulu cerita bahagia karena isinya ak...

Tawa dan Tangis

Awalnya sempat aneh dan kaget, saat sang guru suka ketawa tanpa sebab. Ketawa di sepanjang kelas pengajaran yang telah di berikan. Dalam hati bergumam, ini pasti orang gila. Ngajar kok kebanyakan ketawanya. Karena tidak enak kalau hanya diam, saya pun memaksakan diri untuk tertawa. Meski pada mulanya ketawa pelan, lama lama terbawa ketawa keras, sekeras ketawa sang guru. Setelah mengenalnya, pantas nama beliau adalah singkatan, raja tawa pangeran bahagia. Di lain kelas, tertawa ini menjadi lebih ekstrim. Tertawa meluap luap karena rasa yang hadir tanpa sebab keluar tertawa dan tangisan. Saya ikuti sambil merasa aneh. Ini apa apaan. Dulu sih di pengajian ustadz bilang ketawa itu mematikan hati dan perbanyaklah menangis karena dosa penyesalan. Dengan keanehan ini, saya terus mengikuti pengajaran yang mengantarkan kepada tertawa dan tangisan. Sampai akhirnya tertawa dan tangisan itu menjadi hal yang lumrah. Tidak harus menunggu lucu untuk dapat tertawa dan tidak harus menunggu hal y...