Realitas adalah apa yang kita alami saat ini; detik yang nyata dan terasa di depan mata. Namun, manusia sering kali absen dari momen tersebut. Pikiran kita melayang ke masa lalu yang penuh penyesalan atau ke masa depan yang penuh kekhawatiran. Akibatnya, kita tidak benar-benar hadir dalam hidup yang sedang terjadi.
Ketika makan, sering kali kita terjebak memikirkan tugas yang belum selesai. Saat bersama teman, pikiran malah sibuk mengurai masalah yang belum tentu penting. Akhirnya, momen-momen berharga berlalu tanpa kita nikmati. Kita sering terjebak dalam kebiasaan overthinking, menciptakan kesulitan yang sebenarnya tidak ada.
Narasi kehidupan yang kita bangun sering kali terlalu rumit. Kita lupa bahwa hidup, pada dasarnya, adalah serangkaian momen sederhana. Ketenangan tidak berasal dari menyelesaikan semua masalah, tetapi dari kemampuan untuk benar-benar hadir di saat ini. Dengan melambat dan fokus pada momen sekarang, kita dapat melihat keindahan yang ada di sekitar: rasa makanan, suara tawa teman, atau bahkan heningnya pagi.
Solusinya sederhana, tetapi membutuhkan latihan. Latihlah diri untuk lebih mindful; sadar dan hadir sepenuhnya. Mulailah dengan hal kecil, seperti menarik napas dalam-dalam sebelum bereaksi atau memperhatikan setiap gigitan saat makan. Hargai apa yang ada di depan mata tanpa terburu-buru melompat ke hal berikutnya.
Ketika kita hadir sepenuhnya, kita akan menyadari bahwa kebahagiaan tidak harus dicari jauh-jauh. Ia ada di detik ini, di momen yang kita jalani. Hidup tidak pernah sekompleks pikiran kita, melainkan sesederhana menikmati apa yang ada di sini dan sekarang.
Komentar
Posting Komentar