Langsung ke konten utama

Bayang-Bayang Ketakutan

Takut adalah bayangan yang seringkali lebih besar dari kenyataan. Ia lahir dari ketidaktahuan, membayangi pikiran kita dengan kemungkinan-kemungkinan yang bahkan belum terjadi. Kita hidup di bawah bayang-bayang rasa takut: takut gagal, takut kehilangan, takut menghadapi hal-hal yang tidak kita mengerti. Namun, sesungguhnya, ketakutan itu sendiri tidak nyata. Ia hanya ilusi yang dipelihara oleh pikiran kita yang terlalu terbiasa dengan ketidakpastian.

Bayangkan saat kamu kecil, takut pada kegelapan. Dalam gelap, bayangan menjadi monster, suara kecil menjadi ancaman. Tapi, saat lampu dinyalakan, kamu menyadari bahwa tidak ada apa-apa. Gelap itu netral; ketakutanmu adalah proyeksi dari pikiranmu. Begitu pula hidup. Ketika kamu mulai memahami apa yang membuatmu takut, kamu akan menyadari bahwa ketakutan itu hanyalah refleksi dari ketidaktahuanmu.

Namun, memahami tidak mudah. Ini bukan soal menemukan jawaban instan, tapi soal keberanian untuk melihat ketakutanmu dari dekat, mempelajarinya tanpa menghakimi. Hidup, seperti ketakutan, adalah teka-teki yang kompleks. Tidak semua akan jelas, dan itu tidak apa-apa. Yang penting adalah bagaimana kita merespons ketidaktahuan itu.

Bukankah menarik bahwa saat kita mulai memahami sesuatu, ketakutan perlahan memudar? Pengetahuan memberi cahaya pada ruang-ruang gelap dalam pikiran kita. Dan cahaya itu, betapapun kecilnya, cukup untuk mengusir bayangan.

Jadi, jangan lari dari ketakutan. Dekati, pahami, dan biarkan ia mengajarkan sesuatu. Setiap ketakutan yang kita hadapi bukan hanya mengurangi rasa takut, tetapi juga membuat kita lebih mengenal diri sendiri. Karena pada akhirnya, ketakutan adalah guru terbaik; membimbing kita menuju keberanian yang selama ini tersembunyi di dalam diri.


Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...